Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Istri Keenam Rasulullah

Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Istri Keenam Rasulullah
Istimewa

Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Istri Keenam Rasulullah.

Profil Singkat

Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Istri Keenam Rasulullah
Istimewa

Nama

Hind binti Abu Umayyah bin al-Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Makhzum.

Kelahiran

596 M

Meninggal

680 M, Madinah, Arab Saudi

Read More

Anak

Umar ibn Abd Allah, Salama ibn Abi-Salama, Zainab bint Abi Salama, Ruqayyah, Zarah, lainnya

Pasangan

Muhammad (m. 625 M–632 M), Abdullah bin Abdul-Asad (m. ?–625 M)

Hind bint Abi Umayya ( هند بنت أبي أمية‎) (580 M – 680 M) adalah istri dari Nabi Muhammad, dan termasuk dari Ibu Para Mukminin.
Hind bint Abi Umayya, Hind al Makhzumiyah, Hind bint Suhayl, juga dipanggil Umm Salama (Ibu dari Salama) (أم سلمة هند بنت أبي أمية‎).

Setelah kematian Abdullah ibn Abdul Asad di Perang Uhud, dia juga dikenal sebagai Ayyin al-Arab (Mata Arab). Sebelumnya, ia bersuamikan Abu Salamah.
Seorang laki-laki yang istimewa.

Ayahnya adalah seorang Quraisy yang dikenal sangat dermawan. Sampai-sampai dijuluki Zadurrakib.

Disebut demikian, karena kalau orang-orang bersafar bersamanya, mereka tak butuh membawa perbekalan.
Semua sudah ditanggung oleh Abu Umayyah.

Sementara ibunya adalah Atikah binti Amir bin Rabi’ah bin Abdul Muthalib (Muhibbuddin ath-Thabari: al-Sumthu al-Tsamin Hal 133). Hindun adalah anak dari Bani Makhzum yang dipanggil Zad ar-Rakib karena kebaikannya kepada kabilah yang lewat.

Zaman Nabi Muhammad SAW

Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Istri Keenam Rasulullah
Istimewa

Ummu Salamah dan suaminya, Abd-Allah ibn Abd-al-Asad, termasuk dari Pemeluk Islam pertama atau As-Sabiqun al-Awwalun.

Suaminya syahid setelah terkena serangan yang ia terima ketika Perang Uhud. Ia memiliki empat orang anak dari Abdullah sebelum menikah dengan Muhammad.

  • Salamah bin Abdullah
  • Umar bin Abdullah
  • Zainab binti Abdullah
  • Durrah binti Abdullah

Ummu Salamah termasuk salah satu dari 14 wanita yang ikut perang Uhud sebagai asisten sahabat dan pejuang Nabi SAW. Wanita yang ikut membantu Nabi di perang Uhud ialah Aisyah binti Abu Bakar, Shafiyyah binti Abdul Muthalib, Asma binti Abu Bakar, Fathimah az-Zahra binti Muhammad SAW, Nusaibah binti Ka’ab al-Anshariyyah, Khaulah binti Azwar as-Sulaimiyah, Suhailah binti Milhan al-Anshariyyah, Atikah binti Abdul Muthalib, Arwa binti Abdul Muthalib, Umamah binti Abdul Muthalib, Zainab binti Muhammad SAW, Ummu Hakim binti Abdul Muthalib dan Rumaisah binti Milhan an-Najjariyah.

Setelah kematian Abdullah ibn Abdul Asad, dia juga dikenal sebagai Ayyin al-Arab. Ia tak memiliki saudara dan keluarga di Madinah kecuali anak – anaknya, tetapi ia ditolong oleh Muhajirin dan Anshar. Setelah ia menyelesaikan masa ‘Iddah-nya (Masa menunggu bagi wanita yang baik dicerai atau meninggal, untuk kembali menikah) empat bulan dan 10 hari, Abu Bakar dan ‘Umar mencoba melamarnya, tetapi ditolak oleh Umm Salama. Lalu Muhammad SAW mencoba untuk melamarnya juga dan diterimanya. Umm Salama menikah dengan Muhammad ketika berusia 29 tahun.

Kecerdasan Ummu Salamah

Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Istri Keenam Rasulullah
Istimewa

Di antara keutamaan Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, beliau menjadi sebab langsung turunnya beberapa ayat Alquran.
Dari Mujahid, Ummu Salamah berkata,

يا رسول الله، تغزو الرجال ولا نغزو، وإنما لنا نصف الميراث.
فنزلت: {وَلاَ تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ} [النساء: 32]، ونزلت: {إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ…} [الأحزاب: 35].

“Wahai Rasulullah, laki-laki turut serta dalam perang (jihad) sementara kami tidak.
Kami disifati sebagai warisan.
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya,

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan…”
[Quran An-Nisa: 32].

Mujahid rahimahullah berkata,
“Saat itu diturunkanlah ayat:

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim.”
[Quran Al-Ahzab: 35].

Saat itu Ummu Salamah merupakan wanita pertama yang tiba di Madinah (al-Qurthubi: al-Jami’ al-Ahkam al-Quran, 5/162).

Ummu Salamah berkata,
“Wahai Rasulullah, berkaitan dengan hijrah, kami belum mendengar Allah menyebutkan sedikit pun tentang perempuan.
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya:

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ ۖ بَعْضُكُم مِّن بَعْضٍ ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman):
“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.
Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah.
Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik”.
[Quran Ali Imran: 195].

Related posts