Tips Menghadapi Inkontinensia Urin pada Lansia

Tips Menghadapi Inkontinensia Urin pada Lansia_womenpedia.id
Ilustrasi/Freepik

Womenpedia.id – Inkontinensia urin pada lansia adalah kondisi hilangnya kendali kandungan kemih yang menyebabkan seseorang buang air kecil atau besar tanpa memperhitungkan ketepatan waktu dan tempat. Sebanyak 24,6% penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia memiliki riwayat penyakit kronis, dan dari angka tersebut, sebanyak 15-20% lansia terkena inkontinensia urin.

Jumlah pasien dengan kondisi medis kronis ini atau yang berada di panti jompo bisa mencapai 70%. Inkontinensia urin dapat memengaruhi kualitas hidup karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan interpersonal dan seksual, kesehatan psikologis, dan juga interaksi sosial.

dr. Kindy Aulia, Sp. U, Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI mengatakan, pasien lansia atau geriatri memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami inkontinensia urin dan berbagai masalah kesehatan (multipatologi) lainnya.

Dalam penanganan masalah ini perlu dilakukan pendekatan secara menyeluruh. Hal ini karena inkontinensia urin merupakan masalah yang dapat memengaruhi kondisi sosial, emosional, aktivitas serta kesehatan lansia.

Read More

Oleh karena itu, dukungan dan peran dari keluarga serta orang terdekat sangat penting untuk membantu para geriatri dalam menerima dan menangani masalahnya.

“Keluarga dapat berperan untuk mendorong para geriatri dalam mengubah pola hidup seperti penurunan berat badan, berhenti merokok dan mulai melakukan aktivitas fisik,” kata dr. Kindy pada peluncuran Parenty “softness of love” di Jakarta, Kamis (26/10).

Keluarga juga dapat membantu pasien dalam menjalani terapi perilaku seperti kegel exercise, bladder training, prompted voiding, habit training dan/atau scheduled toileting.

“Selain itu, anggotan keluarga juga dapat membantu geriatri untuk menjaga kesehatannya, misalkan seperti menyediakan menu makanan yang sehat, menjaga kebersihan, atau mengingatkan mereka untuk konsumsi obat yang diperlukan sesuai jadwal dan dosisnya,” tandasnya.

Titi Nurmalasari, Public Relations Manager Parenty mengatakan, Parenty memahami bahwa di usia emas banyak faktor yang memengaruhi penurunan kualitas kesehatan, terutama dari kemampuan fisik.

“Oleh karena itu, orangtua memerlukan perawatan yang penuh cinta sama seperti bayi yang membutuhkan kasih sayang. Sebagai bentuk dukungan kami kepada para lansia,” kata Titi.

Parenty sebagai popok dewasa yang senantiasa memberikan kelembutuan “softness of love” ini dirancang untuk memberikan kepercayaan diri dan kebebasan kepada para lansia untuk menjalani hidup mereka sepenuhnya tanpa harus khawatir akan kebocoran atau iritasi pada kulit saat beraktivitas. Terutama bagi para lansia yang menghadapi masalah kesehatan seperti inkontinensia urin.

Tips Menghadapi Inkontinensia Urin pada Lansia_womenpedia.id
Istimewa

Parenty merupakan popok dewasa yang dirancang dengan kelembutan dan penyerapan yang maksimal untuk kenyamanan dan memberikan perawatan yang luar biasa bagi orang dewasa yang memerlukan popok untuk berbagai kebutuhan.

Parenty memiliki bahan penyerap inti ringan, yaitu kombinasi pulp kayu dan SAP (Super Absorben Polymer) sehingga penyerapannya lebih cepat. Bahan penyerap ini didesain dengan fleksibilitas yang kuat serta memiliki selangkangan sempit berbentuk “V” sesuai dengan struktur tubuh manusia.

Parenty menciptakan popok dewasa dengan 2 tipe, yaitu tipe perekat dan celana untuk menyesuaikan kebutuhan dari penggunanya.

Meskipun berbahan ringan, Parenty juga memiliki daya serap yang tinggi, yaitu sebanyak 600ml dengan penyerapan 3-4 kali cairan pada popok tipe celana dan daya serap sebesar 900ml dengan kekuatan serap 6 kali cairan urin (6x 150ml) pada popok tipe perekat.

Related posts