Nama Tirta Mandira Hudhi yang kerap disapa dengan panggilan Dokter Tirta, mencuat ke tanah air seiring dengan maraknya kasus Covid-19. Namanya mulai terkenal semenjak ia yang menjadi relawan Covid-19, mengkritik Satgas Penanganan Covid-19 terkait kerumunan besar yang terjadi di DKI Jakarta. Kerumunan itu melanggar protokol kesehatan hingga memunculkan tagar #IndonesiaTerserah.
Pada bulan lalu, Dokter Tirta mengunggah sebuah video menarik yang berjudul Tips Isoman Covid yang Benar di channel YouTube pribadinya, Tirta PengPengPen. Hingga saat ini jumlah viewernya sudah 1,1 juta kali.
Menurut Dokter Tirta, latar belakang ia membuat video tersebut adalah karena banyaknya pertanyaan yang masuk dari penderita Covid-19 tentang tips yang aman selama isolasi mandiri alias isoman.
Pria berkacamata ini menjelaskan bahwa penderita Covid-19 yang bisa menjalankan isoman di rumah dengan syarat ia adalah seorang pasien OTG alias Orang Tanpa Gejala, bergejala ringan, dan bergejala sedang. Berikut ini adalah tipsnya:
1. OTG
Dokter Tirta mengatakan untuk OTG, masa isoman cukup 10 hari. Pasien pun tidak perlu minum obat, cukup memakan makanan yang mengandung tinggi protein untuk mengganti sel tubuh yang rusak.
Perbanyak juga mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan D. Kalau kamu ingin mengonsumsi suplemen bisa berkonsultasi dengan 11 aplikasi Telemedicine. Kamu pun bisa minum herbal empon-empon dan jahe hangat sebagai suplemen alami.
OTG diperbolehkan untuk olahraga ringan, sedangkan untuk olahraga berat tidak diperbolehkan karena kalau terlalu capek dapat mengganggu sistem penyembuhan.
Setelah hari ke-10 jika OTG tidak merasakan gejala, tidak perlu melakukan tes SWAB ulang karena kondisi virus pada saat itu sudah dorman
2. Orang Bergejala Ringan
Ciri orang bergejala ringan adalah demamnya lebih dari dua hari, nyeri sendi, merasakan anosmia dan batuk ringan, juga tidak ada sesak napas.
Pasien ini harus mengonsumsi obat-obatan untuk menyembuhkan gejala sakitnya. Obat yang dikonsumsi adalah obat yang sesuai untuk mengurangi sakit yang dirasakannya. Antibiotik tidak dibutuhkan untuk pasien bergejala ringan.
Selain harus cukup minum air, pasien pun harus memakan makanan yang mengandung protein tinggi dan hangat. Untuk pasien bergejala ringan, tidak boleh melakukan kegiatan berat karena harus bedrest.
Lama isoman adalah 10-14 hari. Setelah 14 hari, pasien wajib melakukan PCR. Isomannya bisa dilakukan di rumah, hotel, atau kosan. Setelah pasien sembuh, tempat isomannya dibersihkan dengan cairan desinfektan untuk indoor.
3. Orang Bergejala Sedang
Pasien ini harus berkonsultasi dengan dokter dan saturasi oksigennya harus dipantau agar tidak mengalami Happy Hipoksia. Salah satu ciri dari pasien bergejala sedang ini adalah batuknya yang berat.
Menurut Dokter Tirta, pasien bergejala sedang dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit ataupun Wisma Atlet. Jika hasil rontgen tidak menunjukkan bercak putih di paru-paru dan saturasi oksigen stabil, maka pasien boleh isoman di rumah.
Meski isoman di rumah, pasien harus tetap memantu saturasinya. Jika saturasinya kurang dari 90 dan selama 8 hari berturut-turut menderita demam, pasien harus segera dibawa ke IGD untuk mendapatkan obat-obatan anti viral. Obat ini dapat mengurangi gejala, tetapi tidak bisa membunuh Covid.
Dokter Tirta menjelaskan bahwa pasien dengan gejala sedang sampai berat membutuhkan oksigen. Untuk gejala sedang memerlukan nasal, sedangkan untuk yang bergejala sedang sampai berat membutuhkan NRM. Kalau sampai tidak sadar, pakai inkubasi.
Pasien bergejala sedang ini tidak boleh mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter. Hal ini dikarenakan ada 3 efek jika kita menggunakan obat tanpa resep dokter, yaitu:
1. Dosis berlebihan. Penggunaan obat yang benar haruslah tepat dosis, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat cara penggunaan.
2. Bakteri dan virus akan resisten dalam tubuh
3. Kerusakan organ tubuh, terutama hati dan ginjal
Bagi semua pasien yang menjalani isoman, Dokter Tirta menyarankan agar mengurangi makan-makanan yang mengandung lemak dan kolesterol, juga gula berlebih. Ia menganjurkan untuk memperbanyak makanan yang mengandung antioksidan seperti: brokoli, tomat, dan wortel.
Untuk melegakan tenggorokan, pasien isoman bisa mengonsumsi bawang merah, bawang putih, dan jahe merah. Penggunaan jahe merah sangat dianjurkan karena sebagai anti inflamasi yang dapat membuat aliran darah ke tenggorokan lancar.
Selain itu, pasien isoman perlu mengonsumsi air yang cukup, memakan makanan yang mengandung protein karena sebagai zat pembangun yang dapat menggantikan sel-sel tubuh yang rusak.
Untuk membantu penanggulangan pasien Covid, pemerintah DKI Jakarta dan Jawa Barat yang bekerja sama dengan dinas kesehatan dan pemerintah daerah, mengadakan tes PCR gratis. Untuk konsultasi dan pemberian obat-obatan secara gratis untuk pasien isoman, bisa menggunakan 11 aplikasi Telemedicine, seperti: Halodoc, Alodokter, YesDok, klikdokter, SehatQ, GoodDokter, KlinikGo, Link Medis Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell.
Di penghujung videonya, Dokter Tirta menyarankan agar pasien isoman melakukan apa pun yang membuatnya happy. (Deasy)