sejarah Anting yang perlu Anda ketahui berikut ini.
Womenpedia.id – Anting merupakan salah satu aksesoris kaum perempuan yang biasanya dipasang di telinga. Bagi sebagian orang akan merasa penampilan mereka tidak sempurna atau bahkan merasa tidak percaya diri jika tidak mengenakan anting.
Bagi Anda pencinta perhiasan anting tidak ada salahnya jika mengetahui sejarah asal usul adanya Anting lho! Nah, berikut ini kita akan membahas mengenai sejarah anting:
Sejarah Anting

Dilansir dari kumparan.com, Diperkirakan anting sudah digunakan oleh manusia sejak 5.000 tahun yang lalu. Salah satu bukti arkeologis yang ditemukan berasal dari reruntuhan situs di Persepolis, Persia Kuno. Sebuah lukisan dinding di situs tersebut menggambarkan tentara kekaisaran Persia yang memakai anting di kedua telinganya. Pada masa itu, anting digunakan oleh kaum pria untuk menunjukan identitasnya sebagai pejuang. Selain itu juga anting dapat menjadi simbol status sosial seseorang dalam sebuah kelompok masyarakat.
Oleh para pejuang Persia, anting dianggap sebagai jimat pelindung yang harus selalu dipakai oleh para prajurit yang akan berjuang di medan perang. Sedangkan oleh para pelaut, anting yang terbuat dari emas dipakai untuk menunjukkan kehebatan mereka dalam menaklukan lautan, juga sebagai simbol kekayaan para pelaut yang berhasil memperoleh harta dari perjalanannya. Keduanya, baik prajurit maupun pelaut, menjadikan anting sebagai simbol kekuatan dan keperkasaan kaum pria.
Bangsa Yunani mulai mengenal penggunaan anting pada 2.000 SM. Mereka mengenal anting sebagai aksesoris untuk menambah kecantikan kaum hawa. Para pria di Yunani tidak mengenal penggunaan anting, dan menganggap hal itu sebagai simbol kelemahan. Model awal anting yang mereka kenal adalah berbentuk cincin besar dengan pinggirannya yang tipis. Semakin berlimpahnya persediaan emas, membuat model anting muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari bentuknya yang kecil hingga bentuknya yang besar. Dari beberapa bukti sejarah memperlihatkan adanya bentuk bulan sabit hingga bentuk perahu pada anting yang digunakan oleh para perempuan Yunani.
Saat era Renaisans pada abad ke-14 sampai ke-17 di Eropa, laki-laki mengenakan anting-anting sebagai tanda status sosial. Di era itu, perempuan di Eropa juga mengenakan anting-anting.
Di abad ke-17 dan ke-18, anting-anting mutiara mulai populer di Eropa dan Amerika.
Perempuan di Eropa pernah tidak memakai anting-anting karena gaya rambut yang berubah. Saat gaya rambut yang populer kembali menunjukkan telinga, perempuan kembali mengenakan anting-anting.
Kemudian di abad ke-20, mulai banyak anting-anting jepit yang bisa dipasang tanpa membuat lubang di telinga.
Nah, di tahun 1960-an, barulah anting-anting mulai umum dikenakan oleh anak perempuan di Amerika Serikat.
Tahun 1930, sempat muncul model anting yang dipakai dengan cara menjepitnya pada daun telinga. Model anting itu dibuat untuk para wanita yang takut jika harus melubangi daun telinga mereka. Tahun 1970, anting mulai populer dikalangan punk rock sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Oleh mereka, anting bahkan ditempelkan di bagian tubuh lain, selain di telinga, seperti di bibir, hidung, perut, dan pelipis. Tahun 1980, anting menjadi trend dikalangan musisi pria di Inggris.