Kuliner Vietnam merupakan salah satu sasaran yang akan diserbu wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut, yuk kita bahas sedikit mengenai sejarah perjanan kulinernya berikut ini:
Womenpedia.id – Ketika wisatawan berkunjung ke Vietnam, setelah tempat wisata yang menjadi sasaran utama tentunya Kuliner khas negara “Macan Asia Timur” ini menjadi sasaran kedua para wisatawan. sebab, kuliner vietnam selalu saja menggugah selerah selain itu kuliner Vietnam juga dikenal menyehatkan, lantaran kerap mencampurkan beberapa bahan makanan sekaligus yang memiliki nutrisi seimbang.
Ketika membahas mengenai kuliner dari negara macan asia timur ini, tak lengkap rasanya jika kita tidak mengetahui sejarah perjalanan kulinernya. Untuk itu mari kita bahas berikut ini:
Sejarah Perjalanan Kuliner Vietnam

Bersama Buddhisme dari Tiongkok, orang Vietnam mengenal masakan vegetarian yang menggunakan kacang kedelai dan berbagai jenis sayuran. Semasa pendudukan Tiongkok di Vietnam yang berlangsung lebih dari seribu tahun, masakan Vietnam mendapat pengaruh kuat dari masakan Cina. Dari orang Tiongkok, orang Vietnam belajar membuat mi, tahu, lumpia (chả giò), masakan tumis, dan cara makan dengan sumpit.
Diungkap pemilik Yeu Saigon Cafe, Praba Madhavan, pada awalnya ragam kuliner Vietnam muncul karena kesusahan hidup yang dialami selama masa penjajahan.
Masyarakat Vietnam 120 tahun terakhir perang terus dengan China, Prancis dan Amerika. Pola makan selalu susah. Ingredient simple, namun cara meracik dan membumbuinya dapat menjadi masakan spesial yang healthy.
Pada masa pendudukan Tiongkok, orang Mongolia juga memperkenalkan daging sapi ke dalam masakan Vietnam. Orang Laos datang memperkenalkan cabai, serai, dan terasi. Semasa Vietnam menjadi koloni Prancis, budaya kuliner Vietnam diperkaya dengan berbagai teknik memasak dari masakan Prancis. Di antaranya orang Vietnam mengenal teknik sauté (menggoreng dengan sedikit lemak/minyak) dan membuat kaldu bening dari koki Prancis. Kaldu bening ini digunakan dalam pembuatan kuah phở yang sekarang telah menjadi makanan nasional Vietnam. Dari orang Prancis, orang Vietnam juga belajar teknik pembuatan roti seperti baguette, café au lait, dan es krim.
Prancis membawa banyak bahan dan rasa ke Vietnam, yang paling populer di antaranya mungkin baguette, yang diadaptasi oleh Vietnam dan hari ini membuat versi mereka sendiri menggunakan tepung beras. Banyak sayuran yang diperkenalkan ke negara itu biasa dalam masakan Barat, dan nama mereka dalam bahasa Vietnam mencerminkan asal-usul mereka. Kentang, wortel, bawang bombay, dan asparagus adalah beberapa sayuran yang paling jelas yang termasuk di sini, dengan kata Vietnam untuk kentang (khoai tây) secara harfiah berarti ‘ubi Barat’.
Pengaruh tidak terbatas pada bahan sederhana, tetapi meluas ke metode memasak juga, dengan penggunaan mentega dan anggur dalam persiapan makanan sebagai anggukan ke arah Prancis. Peningkatan daging sapi ke dalam masakan juga tampak nyata, seperti yang terlihat dalam pengalaman bersantap seperti bò 7 món, yang merupakan makanan multi-makan daging sapi yang dibuat oleh Perancis untuk merayakan peningkatan ketersediaan daging, yang mengikuti kedatangan mereka di era kolonial Perancis.
Banyak makanan pokok di Vietnam yang merupakan modifikasi dari sajian Prancis yang memasukkan bahan-bahan lokal. Seperti omelet, baguette, croissant, dan apa pun yang digoreng dengan mentega.
Beberapa sajian di Vietnam merupakan permintaan dari penguasa Prancis dan keluarga mereka. Sehingga dapat dikatakan Sebagian besar dari kuliner khas Vietnam mendapat pengaruh dari sajian khas Prancis, misalnya banh mi.
Nah, itulah sejarah perjalan kuliner Vietnam yang berhasil kami bagikan untuk Anda.