Menyimak bahaya rematik yang dapat merusak organ lain jika tidak segera ditangani.
Womenpedia.id – Rematik merupakan penyakit yang dikenal sebagaipenyakit yang menyerang sistem otot dan tulang. Radang initerjadi pada sendi yang disebabkan oleh kondisi autoimun. Olehsebab itu, kekebalan pada tubuh menyerang sendi-sendi tubuh. Rematik memiliki banyak kondisi lain yakni rheumatoid arthritis, asteoarthritis, sindrom sjogren, lupus, dan ankylosingspondylitis. Kondisi ini berakibat peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terserang.
Sinovium yang meradang sehingga menyebabkankerusakan pada tulang rawan dan sekitar sendi. Hal ini dapatmenyebabkan tendon dan ligament yang ada pada area sendimenjadi lemah dan merenggang. Seiring berjalannya waktu, penyakit ini bisa menyebabkan sendi kehilangan bentuk danmengalami perubahan posisi dari yang seharusnya.
Faktor-Faktor Risiko Penyakit Rematik

Dari kondisi-kondisi yang telah dijelaskan diatas. Terdapatbeberapa factor yang dapat menikatkan risiko terkena penyakitini, yaitu:
1. Usia
Seseorang yang berusia 40-60 tahun dapat berisiko terkenapenyakit rematik, hal ini dapat meningkatkan risiko seiringbertambahnya usia. Pada usia kisaran 40-60 tahun memilikirisiko penyakit rematik terutama rheumatoid arthritis.
2. Infeksi
Infeksi dapat memicu berkembangnya penyakit rematiklain, seperti lupus.
3. Genetic
Dengan memiliki keluarga dengan penderita rematik, andaakan berisiko tinggi terkena penyakit yang sama. Factor genetic akan membuat seseorang lebih rentan terhadappenyakit rematik. Segera periksakaan dan berkonsultasipada tenaga medis untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut.
4. Jenis kelamin
Wanita 2-3 kali berisiko terkena penyakit rematikdikarenakan perempuan memiliki hormone estrogen. Rematik yang ada pada wanita seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjögren. Dan pria lebih seringmengalami rematik jenis ankylosing spondylitis. Hormone ekstrogen ini dapat menyebabkan fluktuasi sitem imunpada wanita. Gangguan padaa sistem imun yang salahmengenai jaringan, sehingga dapat menyerang tubuhnyasendiri.
5. Obesitas
Seseorang yang mempunyai berat badan yang berlebih(obesitas) akan lebih rentan terkena berbagai penyakit, seperti radang sendi. Sendi-sendi pada orang yang memilikiobesitas akan menopak berat badan dan merasakan tekananyang lebih besar saat beraktivitas.
Gejala rematik

Penderita penyakit rematik biasanya mengalami saat dipagihari persendian terasa kaku. Kaku yang disebabkan oleh rematikini berangsur cukup lama, berbeda dengan kaku yang disebabkan oleh osteoarthritis biasanya akan hilang dapatbeberapa waktu saja. Pembengkakan pada sendi, terasa nyeri, hangat, dan lembut ketika disentuh, biasanya akan terasa sakityang seimbang sendi kanan dan kiri tetapi tergantung pada sendiyang sering digunakan. Selain pembengkakan, pada beberapakasus rematik dapat menyebabkan benjolan yang berada di bawah kulit. Gejala rematik berdasarkan jenisnya :
a. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis memiliki gejala demam, hilangnyanafsu makan, dan merasa kaku pada sendi di pagi hari ataulama tidak digunakan.
b. Ankylosing spondylitis
Rematik jenis ini memiliki gejala kak dan nyeri padapunggung saat berdiri atau istirahat, mulai dari bawahsampat ke atas tulang belakang terasa sakit, nyeri padabokong dan punggung bagian bawah, nyeri pada bagianleher dan tulang belikat.
c. Lupus
Gejala penyakit ini antara lain rambut rontok, sensitifterhadap sinar matahari, munculnya raynaud apabilaterkena udara atau cuaca yang dingin, nyeri pada dada, danmemiliki ruam berbentuk kupu-kupu di daerah sekitar pipi.
d. Artritis psoriasis
e. Sindrom sjögren
Rematik ini memiliki gejala mulut teras kering, mata terasakering, perih, merah, dan pembengkakan pada salah satukelenjar air liur yang berada di pipi yaitu parotis.
Itulah beberapa penjelasan mengenai rematik, penyebab, berserta gejalanya. Jika anda memiliki gejala-gejala seperti yang sudah anda baca diatas, sebaiknya anda melakukan pemeriksaanpada tenaga medis. Hindari self-diagnose yaa. Konsultasikanpada orang yang benar-benar berada pada bidang kesehatan. Agar mendapatkan arahan pengobatan yang tepat.