Ratu Elizabeth II, Pemangku Takhta Kerajaan Inggris Terlama Sepanjang Sejarah

Ratu Elizabeth II, Pemangku Takhta Kerajaan Inggris Terlama Sepanjang Sejarah
Ratu Elizabeth II Ratu Elizabeth menggores sejarah baru menjadi Pemimpin Inggris pertama yang berkuasa paling lama sepanjang sejarah (Foto: Lichfield/Getty Images)

Womenpedia.id – Tepat pada 6 Februari 2017, Ratu Elizabeth menggores sejarah baru menjadi Pemimpin Inggris pertama yang berkuasa selama 65 tahun yang dikenal dengan sebutan Sapphire Jubilee. Bahkan, untuk merayakan kepemimpinan Ratu Elizabeth II selama 70 tahun telah dipersiapkan Platinum Jubilee pada tahun 2022.

Ratu Elizabeth II dinobatkan sebagai Ratu pada 6 Februari 1952 dan dimahkotai pada 2 Juni 1953.

Ibunda dari Pangeran Charles dan Nenek dari Pangeran William dan Harry ini terhitung menjadi Ratu Inggris terlama dalam sejarah Inggris.

Menariknya, Ratu Elizabeth II menjalankan pemerintahannya lebih modern dan peka terhadap dinamika masyarakat, namun memegang teguh tradisi kerajaan.

Read More

Sosok Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II merupakan putri dari pasangan Pangeran Albert, Duke of York yang kemudian dikenal sebagai Raja George VI dan Elizabeth Bowes-Lyon. Lahir dengan nama Putri Elizabeth Alexandra Mary pada 21 April 1926.

Sejak kecil Ratu Elizabeth memiliki julukan Lilibet. Sejak kelahirannya, banyak orang tidak menyangka bahwa Ratu Elizabeth menjadi Ratu Inggris, sehingga dirinya bebas merasakan hak istimewanya tanpa tekanan sebagai pewaris.

Elizabeth dan saudara perempuannya, Margaret yang banyak tinggal di luar London dipindahkan ke Kastil Windsor akibat Perang Dunia II pada tahun 1939. Justru di saat itulah, Elizabeth yang berusia 14 tahun membuat siaran radio untuk pertama kali pada tahun 1940 dengan pidato khusus,”Pada akhirnya, semua akan baik-baik saja karena Tuhan memelihara kita dan memberikan kemenangan dan kedamaian.”

Di usia remajanya, Elizabeth ditunjuk sebagai kolonel-in-chief Pengawal Grenadier oleh Ayahnya dan pertama kali tampil di depan umum saat menginspeksi pasukan pada tahun 1942. Dia mulai menemani orang tuanya dalam melakukan kunjungan resmi di Inggris.

https://www.biography.com/video/queen-elizabeth-ii-mini-biography-11190339820

Demi membantu upaya perang, Elizabeth bergabung dengan Auxiliary Territorial Service pada tahun 1945. Ia dilatih bersama dengan perempuan Inggris lainnya menjadi pengemudi dan ahli mekanik.

Kisah Di Balik Ratu Elizabet Menjadi Pewaris Takhta Inggris

Ratu Elizabeth II, Pemangku Takhta Kerajaan Inggris Terlama Sepanjang Sejarah
Penampakan Ratu Elizabeth II di balkon Buckingham Palace ditemani anak-anaknya, Pangeran Charles dan Putri Anne (Foto: Hulton Archieve/Getty Images)

Kakek Elizabeth, George V, tutup usia pada tahun 1936. Putra sulungnya (paman Elizabeth) menjadi Raja Edward VIII. Namun, Edward  lebih memilih cintanya kepada seorang janda Amerika Wallis Simpson dan melepaskan takhtanya. Hal tersebut mendorong sang Ayah Elizabeth dimahkotai Raja Geoge VI pada tahun 1937 dan Ibunya menjadi Ratu Elizabeth I. Ketika Raja George V meninggal pada tahun 1952, Elizabeth menjadi Ratu Elizabeth II dan sang ibu menjadi Ibu Suri.

Penobatan Mahkota

Elizabeth telah memikul tanggung ajwab sebagai Raja sejak 6 Februari 1952 sejak Ayahnya, Raja George VI meninggal dunia.

Pada usia 27 tahun, Elizabeth dinobatkan sebagai Ratu Elizabeth II pada 2 Juni 1953 di Westminster Abbey. Untuk pertama kalinya, upacara penobatannya disaksikan di televisi sehingga banyak orang dari seluruh dunia menyaksikann kemegahannya.

Bersuamikan Pangeran Philip

Elizabeth bertemu dengan Philip, putra Pangeran Andrew dari Yunani di Britannia Royal Naval College pada tahun 1939. Sejak pertemuan itu, hubungan Elizabeth yang berusia 13 tahun dan Philip berusia 18 tahun semakin serius hingga memutuskan menikah pada 20 November 1947 di Westminster Abbey London.

Ratu Elizabeth II, Pemangku Takhta Kerajaan Inggris Terlama Sepanjang Sejarah
Keluarga Kerajaan Inggris saat berada di Buckingham Palace untuk merayakan pertunangan Putri Elizabeth dan Philip Mountbatten pada Juli 1947 (Foto: Popperfoto/Getty Images)

Awalnya hubungan ini ditolak karena Philip dinilai terlalu kasar, terlalu Jerman, terlalu Yunani dan tidak dapat bisa berbahasa Inggris untuk menikahi Elizabeth kala itu. Namun, Elizabeth bersikeras dan dibuatlah pengumuman resmi pada Juli 1947 bahwa nama belakang Philip yang baru dalam bahasa Inggrisnya: Mountbatten. Selanjutnya, beberapa kemudian, Philip melepaskan haknya atas takhta Yunani dan Denmark.

Tepat pada penobatan Elizabeth menjadi Ratu, Philip berlutut dan bersumpah akan menjadi pelayan bagi sang istri. Namun, kenyataannya pada tahun 1950-an dan 1960-an justru Philip dikaitkan dengan dugaan perselingkuhan dan mudah marah akibat kebingungan dalam dirinya dalam menjalankan perannya sebagai pendamping ratu. Kemudian, akhirnya dia benar-benar menemukan jati dirinya dan mendukung sepenuhnya tugas kerajaan yang diemban istrinya.

Philip meninggal di usia 99 tahun pada 9 April 2021.

Keturunan Ratu Elizabeth II

Elizabeth dan Philip memiliki empat anak. Pertama, Charles pada tahun 1948, Kedua, Anne lahir pada tahun 1950, Ketiga, Andrew yang lahir pada tahun 1960 dan Edward di tahun 1964.

Charles secara resmi diberikan gelar Pangeran Wales tahun 1969. Tepat pada tahun 1981, Charles yang berusia 32 tahun menikahi Diana Spencer dikenal sebagai Putri Diana yang berusia 19 tahun. Pernikahan ini menyedot perhatian publik dunia dengan segala desas-desus yang ada.

Chales dan Diana memiliki dua anak, yakni Pangeran William yang lahir pada tahun 1982 sebagai Duke of Cambridge dan Pangeran Harry pada tahun 1984.

Pangeran William dan Kate Middleton yang bergelar Duchess of Cambrige menikah pada tahun 20211 da memiliki anak pertama, George Alexander Louis – penerus takhta resmi yang dikenal “His Royal Highness Prince George of Cambridge”.

Pada 2 Mei 2015, William dan Kate menyambut anak kedua mereka, Putri Charlotte Elizabeth Diana yang menjadi cicit kelima ratu. Pada 23 April 2018, mereka menyusul dengan anak ketiga mereka, Pangeran Louis Arthur Charles.

Pada 6 Mei 2019, Pangeran Harry, Duke of Sussex dan istrinya, Meghan Markle, memberi ratu cicit lagi dengan kelahiran putra mereka, Archie Harrison Mountbatten-Windsor.

Selain Pangeran William dan Pangeran Harry, cucu ratu lainnya adalah Peter Phillips, Putri Beatrice dari York; Putri Eugenie dari York; Zara Tindall; Nyonya Louise Windsor; dan James, Viscount Severn. Deretan cucu ini menjadikan Ratu Elizabeth resmi menjadi buyut dari 10 cicit.

Hubungan Diplomatik

Selama masa pemerintahannya, Elizabeth memiliki 14 Perdana Menteri dan mereka rutin melakukan pertemuan. Selain itu, Elizabeth juga telah menemui seperempat dari seluruh Presiden AS sepanjang sejarah dan terakhir menerima kunjungan Donald Trump untuk kunjungan kenegaraan pada Juni 2019.

Hubungan Elizabeth dengan Winston Churchill ini lebih rileks dan agak informal dengan pemimpin Partai Buruh Harold Wilson dan James Callaghan. Sebaliknya, dia dan Margaret Thatcher memiliki hubungan sangat formal dan kurang akrab karena PM ini lebih banyak menggurui ratu dalam pelbagai masalah.

Sementara itu, Tony Blair melihat konsep-konsep tertentu di sekitar monarki agak ketinggalan zaman, meskipun dia menghargai Elizabeth membuat pernyataan publik setelah kematian Diana.

Kemudian, pemimpin Konservatif David Cameron, yang merupakan sepupu kelima Elizabeth yang dicopot, menikmati hubungan yang hangat dengan sang ratu. Dia meminta maaf pada tahun 2014 karena mengungkapkan dalam percakapan bahwa dia menentang referendum Skotlandia untuk mencari kemerdekaan dari Inggris Raya.

Terakhir, Ratu Elizabeth gelisah dengan strategi di masa depan saat Inggris melakukan Brexit meninggalkan Uni Eropa karena Theresa May hanya bungkam.

 

Related posts