Womenpedia.id – Fira Basuki yang lahir pada 7 Juni 1972 di Surabaya ini merupakan salah satu deratan sastrawan angkatan 2000-an.
Dunia sastra telah digelutinya Fira sejak duduk di bangku sekolah menengah umum. Terbukti, ia menjuarai perbagai lomba menulis yang diselenggarakan majalah seperti Gadis dan Tempo.
Tepat pada tahun 2001, Fira menulis Novel pertamanya berjudul “Jendela-jendela”. Setahun berselang, ia menerbitkan novel kedua “Pintu” dan Tahun 2003 merilis Novel “Atap”. Novel trilogi ini mengambil latar Amerika, Singapura, dan Amerika, di mana Fira pernah tinggal di negara-negara tersebut dan memahami budaya setempat.
Alumnus dari Communication Public Relation di Pittsburg State University dan Wichita State University juga menghasilkan karya-karya sastra lainnya. Sebut saja, Biru, Rojak, Brownies, Cinta dalam Sepotong Roti”, kumpulan cerpen Alamak!, kumpulan cerpen Perempuan Hujan, dwilogi Astral Astria-Paris Pandora, Kapitan Pedang Panjang, serial Miss B, serial anak-anak Mandy & Mami, serta biografi Wimar Witoelar: “Hell, Yeah!”, 140 Karakter, dan yang terbaru adalah buku memoar Fira bersama almarhum suaminya Hafez yang berjudul Fira dan Hafez.
Sastrawan ini juga dikenal sebagai penulis yang kerap membagikan kutipan inspiratif. Salah satunya mengenai kedekatannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
“Hidup ini seperti perjalanan, dari satu tujuan ke lain tujuan. Kita adalah wisatawan. Sementara di dunia hingga keabadian. Sampai nanti ke sana, Selalu ingat Tuhan. Mari bersulang untuk kebahagiaan,” ujar Fira.
Foto: Instagram @firabasuki
