PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) Mengumumkan 12 Peternak Muda Pemenang Program Young Progressive Farmer Academy

PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) Mengumumkan 12 Peternak Muda Pemenang Program Young Progressive Farmer Academy
Istimewa

Frisian Flag Indonesia (FFI) umumkan 12 pemenang program Young Progressive Farmer Academy. Diharapkan dalam 3 tahun ke depan, para pemenang program Young Progressive Farmer Academy akan tumbuh menjadi peternak skala medium dengan kenaikan pendapatan hingga 50 persen.

Womenpedia.id – PT. Frisian Flag Indonesia (FFI), perusahaan susu terkemuka di Indonesia, telah mengumumkan 12 peternak muda sebagai pemenang program Young Progressive Farmer Academy. Program ini merupakan upaya nyata perusahaan dalam mendorong minat anak muda untuk menjadi peternak sapi perah yang sejahtera dan berkelanjutan, di tengah ancaman regenerasi peternak sapi perah di Indonesia.

Melalui Young Progressive Farmer Academy, para peternak muda akan menerima sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan peternakan sapi yang berkelanjutan, serta berdiskusi mengenai rencana pengembangan bisnis peternakan mereka. Para pemenang juga akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan studi banding di Belanda guna mempelajari praktik manajemen peternakan sapi terbaik dari peternak lokal di sana.

Tujuan PT Frisian Flag Indonesia Melakukan Program Young Progressive Farmer Academy

PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) Mengumumkan 12 Peternak Muda Pemenang Program Young Progressive Farmer Academy
Istimewa

Andrew F. Saputro, Direktur Corporate Affairs PT Frisian Flag Indonesia, menyatakan bahwa program Young Progressive Farmer Academy bertujuan untuk mencari peternak muda dengan pola pikir progresif yang mampu mengembangkan dan memajukan peternakan sapi perah di Indonesia. Saputro menambahkan, “Kemajuan peternakan sapi perah di Indonesia sangat penting dalam memenuhi kebutuhan susu untuk Indonesia yang lebih sehat, dengan asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh keluarga. Hal ini sejalan dengan tujuan FFI, yaitu ‘Nourishing Indonesia to Progress’ dan komitmen FFI untuk membangun keluarga yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras.”

Read More

Saat ini, kondisi persusuan nasional membutuhkan perhatian serius. Susu merupakan sumber nutrisi seimbang yang penting bagi tubuh manusia. Namun, tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia masih rendah, dengan hanya mencapai 16,27 kg per tahun, berada di bawah rata-rata negara-negara di Asia Tenggara, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara itu, kebutuhan susu mencapai 4,4 juta ton pada tahun 2022, namun produksi susu segar di Indonesia hanya mencapai 968.980 ton pada tahun yang sama.

Sejumlah kendala dihadapi oleh sektor peternakan sapi perah di Indonesia, antara lain kepemilikan sapi dalam skala kecil, keterbatasan lahan, biaya pembesaran yang tinggi, kurangnya pemahaman tentang praktik-praktik peternakan sapi perah yang baik, rendahnya minat anak muda untuk terlibat dalam bisnis ini (rata-rata usia peternak sapi perah di Indonesia adalah 56 tahun), dan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang pernah menjangkiti lebih dari 538 ribu ternak di 17 provinsi pada tahun sebelumnya, di mana 72 ribu ekor adalah sapi perah. Program Young Progressive Farmer Academy merupakan salah satu inisiatif FFI untuk mendorong minat anak muda menjadi peternak serta meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia melalui capacity building, sejalan dengan tujuan FFI, yaitu “Nourishing Indonesia to Progress.” Program ini bertujuan untuk mencari peternak muda dengan pola pikir progresif yang mampu mengembangkan peternakan sapi perah yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan upaya menciptakan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan selaras dengan lingkungan.

PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) Mengumumkan 12 Peternak Muda Pemenang Program Young Progressive Farmer Academy
Istimewa

Dalam periode 19 Mei hingga 27 Juni, dewan juri telah menyeleksi berbagai perencanaan bisnis yang diajukan oleh para peternak muda dari mitra koperasi FFI di seluruh Indonesia, dan berhasil memilih 36 perencanaan bisnis yang memiliki potensi perkembangan di masa depan. Selanjutnya, ke-36 perencanaan bisnis ini akan dinilai oleh juri lapangan dan juri panel untuk seleksi lanjutan, yang melibatkan penilaian terhadap perencanaan, verifikasi, dan wawancara dengan peserta di lapangan. Akhirnya, terpilihlah 12 peternak yang dianggap memiliki perencanaan bisnis terbaik. Rangkaian program ini akan ditutup dengan studi banding dan pembelajaran praktik peternakan sapi terbaik di Belanda pada 18-22 September, yang akan diikuti oleh seluruh dewan juri dan ke-12 pemenang.

Diharapkan dalam 3 tahun ke depan, para pemenang program Young Progressive Farmer Academy akan tumbuh menjadi peternak dengan skala bisnis menengah dan mengalami peningkatan pendapatan hingga 50 persen. Dengan peningkatan skala bisnis ini, para peternak muda ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan produksi susu nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, menyatakan kebanggaannya atas penyelenggaraan program Young Progressive Farmer Academy, karena kesempatan seperti ini jarang ditemui. Ardika mengatakan, “Para peternak muda ini berada dalam bisnis yang tepat, karena saat ini 80% bahan baku susu masih harus diimpor, sedangkan dalam negeri hanya menyediakan 20%. Jadi, peluangnya sangat bagus. Kesadaran anak muda untuk melanjutkan usaha peternakan sapi perah perlu terus didorong, dan pelatihan di Belanda bagi 12 peternak muda pemenang ini akan memperkuat kemampuan manajerial dan pengembangan usaha sapi perah mereka. Saat ini, pemerintah juga sedang berusaha untuk memulihkan populasi ternak sapi perah yang menurun akibat wabah penyakit kuku dan mulut (PMK). Para pemenang program Young Progressive Farmer Academy ini dapat menjadi contoh dalam pengelolaan bisnis peternakan sapi perah yang modern, serta menjadi motivator bagi peternak muda lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas mereka dan berkontribusi pada peningkatan populasi, serta peningkatan produksi dan kualitas susu segar di dalam negeri. Ardika berharap bahwa para peternak muda ini dapat memanfaatkan kesempatan yang mereka peroleh untuk memberikan kontribusi terbaik bagi usaha mereka sendiri, lingkungan sekitar, dan juga bagi negara ini. Ardika menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi dalam konteks ini.

Tri Melasari, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, mengapresiasi program Young Progressive Farmer Academy sebagai salah satu upaya berkelanjutan dari PT. Frisian Flag Indonesia dalam membangun persusuan nasional dengan meningkatkan minat dan kapasitas peternak muda di Indonesia. Melalui program ini, diharapkan generasi muda peternak sapi perah dapat menjadi inovatif, mandiri, dan progresif. Melasari berharap para pemenang program dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik, memenuhi harapan yang ditetapkan baik dalam aspek produksi maupun pendapatan, dan lebih penting lagi, dapat menjadi inspirator dan agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing. Ia berharap program ini dapat menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan dalam industri persusuan untuk bekerja sama dan meningkatkan industri agro persusuan nasional. Selain itu, ia berharap program ini dapat menjadi contoh bagi industri pengolahan susu lainnya untuk menjalin kemitraan dengan peternak dan melahirkan program-program pemberdayaan peternak muda yang inovatif dan implementatif.

Mr. Joost Van Uum, Atase Pertanian untuk Indonesia dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, menyatakan bahwa program Young Progressive Farmer Academy menunjukkan komitmen PT. Frisian Flag Indonesia dalam meningkatkan kapasitas peternak Indonesia. Ia menyebutkan bahwa program ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang susu, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas industri persusuan dan melahirkan generasi baru peternak di Indonesia. Van Uum berharap peserta program akan memperoleh pengetahuan dan keahlian bisnis yang dapat membantu mereka menjalankan bisnis secara lebih efisien, menguntungkan, dan produktif. Selain itu, program ini juga akan membantu peserta dalam merumuskan strategi bisnis yang mampu berkembang dan memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar mereka. Van Uum berharap bahwa pengalaman dan wawasan yang diperoleh di Belanda akan dapat diaplikasikan dan dibagikan oleh para peserta, sehingga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar mereka di Indonesia.

Dedi Setiadi, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), menyatakan bahwa kesadaran anak muda untuk melanjutkan usaha peternakan sapi perah perlu terus didorong sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan industri dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam industri persusuan. Ia menyambut baik program Young Progressive Farmer Academy sebagai inisiatif dari industri dalam hal edukasi dan kompetisi untuk meningkatkan skala bisnis dan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia. Setiadi berharap bahwa program ini akan menjadi contoh bagi industri pengolahan susu lainnya untuk menjalin kemitraan dengan peternak dan melahirkan program-program pemberdayaan peternak muda yang inovatif dan implementatif.

Program Young Progressive Farmer Academy merupakan langkah nyata PT. Frisian Flag Indonesia dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan sektor peternakan sapi perah di Indonesia. Diharapkan bahwa para peternak muda yang terpilih sebagai pemenang program ini akan mampu mengembangkan bisnis mereka, meningkatkan produksi susu nasional, dan menjadi contoh inspiratif bagi peternak muda lainnya di Indonesia.

Related posts