Profil perempuan inspiratif dunia Halimah Yacob berikut ini.
Womenpedia.id – Halimah Yacob menjadi Presiden Singapura kedelapan, dan wanita pertama pada September 2017 ketika dia terpilih tanpa lawan. Sosok ini merupakan salah satu sosok perempuan inspiratif dunia.
Profil Perempuan Inspiratif Dunia: Halimah Yacob

Halimah Yacob lahir pada tanggal 23 Agustus 1954, dari ayah keturunan India dan ibu keturunan Melayu. Ayahnya wafat karena serangan jantung ketika Halimah Yacob masih berusia delapan tahun.
Sedangkan Ibu perempuan inspiratif dunia ini, yaitu Madam Maimun Abdullah membesarkan Halimah dan empat saudara kandungnya. Keluarganya dalam kemiskinan pada saat kematian ayahnya itu.
Kemudian, Madam Maimun Abdullah, ibu Halimah Yacob, wafat pada usia 90 tahun tepatnya pada 11 September 2015. Pada tanggal itu, warga Singapura pergi ke tempat pemungutan suara untuk melakukan Pemilihan Umum.
Perempuan inspiratif dunia ini berasal dari keluarga sederhana, dibesarkan oleh ibunya yang Melayu setelah ayahnya yang India meninggal ketika dia berusia delapan tahun. Ibunya berjuang untuk membesarkan kelima anaknya dan Halimah hampir mengabaikan sekolahnya karena kebutuhan untuk membantu di rumah.
Semasa kecil, perempuan inspiratif dunia ini diketahui membantu ibunya menjual nasi padang di luar bekas Politeknik Singapura (sekarang Gedung Bestway) di sepanjang Prince Edward Road, Singapura. Halimah biasa membantu ibunya menunggu gerobak dorong nasi padang sepulang sekolah dan selama liburan. Saat membantu ibunya berjualan nasi padang, Halimah seringkali melihat lalu-lalang mahasiswa Politeknik Singapura.
Halimah Yacob terus belajar dengan tekun sembari membantu ibunya berjualan nasi padang. Kemudian, ia melanjutkan studinya ke Universitas Singapura, di mana ia memperoleh gelar Bachelor of Laws pada tahun 1978. Halimah Yacob kemudian berhasil menerima beasiswa Islamic Religious Council (Muis) sehingga bisa kuliah.
Perempuan inspiratif dunia ini berhasil di sekolah dan terus memperoleh gelar sarjana hukum dan magister hukum dari National University of Singapore. Dia kemudian bekerja di Kongres Serikat Buruh Nasional sebelum menjadi Direktur Institut Studi Tenaga Kerja Singapura.
Pemilihan

Seorang mantan ketua Parlemen perempuan inspiratif dunia ini menyerahkan kursi parlemen dan posisinya dengan Partai Aksi Rakyat yang berkuasa untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Kriteria pemerintah untuk Presiden saat ini, termasuk bahwa Presiden harus etnis Melayu, berarti bahwa Yacob tidak dilawan dan menjadi Presiden tidak dipilih, sebuah proses yang menuai beberapa kritik. Dia adalah Presiden etnis Melayu pertama.
Karir politik

Perempuan inspiratif dunia ini memasuki politik pada tahun 2001 dan satu dekade kemudian diangkat menjadi Menteri Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga dan kemudian Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga. Dia terpilih sebagai Ketua Parlemen pada tahun 2013, menjadi wanita pertama yang memegang jabatan tersebut. Sebagai Presiden dia telah mempromosikan inisiatif untuk mendukung masyarakat yang kohesif, memperkuat antaragama dan mengakui semua pekerja yang berkontribusi pada pertumbuhan Singapura. Dia memiliki profil internasional yang kuat, secara teratur bertemu dengan para pemimpin dunia.