Louis Vuitton merupakan salah satu brand fashion yang terkenal di dunia. Untuk itu yuk simak penjelasannya berikut ini.
Womenpedia.id – Brand Louis Vuitton atau disingkat LV merupakan salah satu brand fashion mewah terkenal di dunia asal Prancis yang didirikan pada tahun 1854 oleh Louis Vuitton. Monogram tanda tangan perusahaan ini telah menjadi simbol gaya dan kelasnya sendiri.
Membahas mengenai brand Louis Vuitton tentunya tidak terlepas dari perjalanan berdirinya perusahaan yang didirikan oleh Louis Vuitton . Untuk itu yuk kupas kisah perjalanannya berikut ini:
Perjalanan Brand Louis Vuitton

Brand Louis Vuitton berdiri di Perancis pada 1854. Nama merek ini diambil dari nama pendirinya. Louis Vuitton sendiri lahir pada 1821. Jadi, ia mendirikan brand fesyennya itu ketika berusia 33 tahun.
Merek LV berhasil berkembang menjadi brand yang mewah dan populer di masyarakat kelas atas di seluruh dunia. Namun, siapa sangka ternyata kehidupan sang pendiri tak seglamor merek ciptaannya.
Louis Vuitton merupakan nama seorang pria yang lahir pada 4 Agustus 1821, hari ini 199 tahun tahun lalu. Ia berasal dari keluarga kalangan pekerja Prancis Timur, yang merupakan anak dari seorang petani dan pembuat topi.
Syahdan, bagaimana anak petani menjadi simbol kemewahannya saat ini? Perjalanan macam apa yang dilalui jenama Louis Vuitton hingga mampu membawa namanya sebagai merek tua dan berkelas?
Dikutip dari Rebag.com, sebagaimana orang sukses lainnya, Louis Vuitton merupakan sosok pekerja keras. Sifat tekun dan disiplin telah ditanamkan oleh keluarga kepadanya sejak belia.
Perjalanan hidup Louis Vuitton dalam sepak terjangnya di dunia fashion dimulai sejak ia berusia remaja, tepatnya ketika Louis berusia 16 tahun. Saat itu, sekitar tahun 1837, ia membuat keputusan besar dalam hidupnya yakni melakukan perjalanan jauh sepanjang sekitar 470 kilometer.
Untuk melakoni perjalanan itu, Louis sadar bahwa ia mesti dibekali oleh banyak perlengkapan dan perbekalan yang cukup. Dan, untuk menampung berbagai keperluan itu, ia perlu menciptakan sebuah koper yang kokoh dan tahan banting. Maka, berbekal dari ilmu sang guru pembuat boks Monsieur Marechal, Louis mulai menciptakan koper dengan ketahanan yang baik, juga, tentunya, desain yang cantik.
Perusahaan ini juga berpartisipasi pada Exposition Universelle tahun 1867 di Paris. Pada tahun 1871, Ōyama Iwao menjadi klien Vuitton pertama yang berasal dari Jepang, dan memesan sejumlah bagasi saat tinggal di Paris sebagai atase militer di Perang Prancis-Prusia. Untuk melindungi desainnya dari duplikasi, Vuitton mengubah desain Trianon menjadi desain garis-garis berwarna krem dan cokelat pada tahun 1876. Pada tahun 1885, perusahaan ini membuka gerai pertamanya di London, tepatnya di Oxford Street. Beberapa saat kemudian, karena imitasi terhadap desainnya masih banyak dijumpai, pada tahun 1888, Vuitton menciptakan pola Damier Canvas, yang dilengkapi dengan logo yang bertuliskan “marque L. Vuitton déposée”, yang berarti “merek dagang terdaftar L. Vuitton”. Pada tahun 1892, Louis Vuitton meninggal dunia dan pengelolaan perusahaan inipun diwariskan ke anaknya.
Setelah Louis meninggal, Georges Vuitton memulai kampanye untuk membangun perusahaan ini menjadi sebuah perusahaan global, dengan memamerkan produk perusahaan ini di Chicago World’s Fair pada tahun 1893. Pada tahun 1896, perusahaan ini meluncurkan Monogram Canvas dan mematenkannya di seluruh dunia. Simbol grafisnya, termasuk quatrefoil dan bunga (serta monogram LV), didasarkan pada tren penggunaan desain Mon Jepang pada akhir era Victoria. Paten tersebut pun sukses menghentikan pemalsuan. Pada tahun yang sama, Georges mengunjungi sejumlah kota di Amerika Serikat, seperti New York, Philadelphia, dan Chicago, untuk menjual produk Vuitton. Pada tahun 1901, Louis Vuitton Company memperkenalkan Steamer Bag, tas kecil yang dirancang untuk disimpan di dalam koper buatan Vuitton.
Pada tahun 1913, LV Building dibuka di Champs-Elysees. Gedung tersebut pun menjadi toko perlengkapan bepergian terbesar di dunia pada saat itu. Toko lain kemudian juga dibuka di New York, Mumbai, Washington, London, Alexandria, dan Buenos Aires sebelum Perang Dunia I pecah. Pada tahun 1930, tas Keepall resmi diperkenalkan. Selama tahun 1932, LV memperkenalkan tas Noé. Tas tersebut awalnya dibuat untuk para penjual sampanye guna membawa botol. Beberapa saat kemudian, tas LV Speedy juga diperkenalkan. Tas Noé dan Speedy masih diproduksi hingga saat ini. Pada tahun 1936, Georges Vuitton meninggal, dan anaknya, Gaston-Louis Vuitton, pun melanjutkan kepemimpinan perusahaan ini.