literasi keuangan investor muda tetap perlu ditingkatkan demi menjamin keamanan berinvestasi.
Womenpedia.id – Investasi telah menjadi topik yang lazim dibicarakan di kalangan masyarakat awam, terutama setelah pandemi COVID-19. Kesadaran akan pentingnya berinvestasi sebagai bentuk pendapatan pasif, tabungan, atau dana cadangan meningkat pesat setelah pandemi menghentikan perputaran ekonomi nasional.
Namun, kesadaran akan investasi juga harus disertai dengan tingkat literasi yang baik agar masyarakat dapat memanfaatkan investasi sebaik mungkin. Menurut data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per April 2023, mayoritas investor ritel, yang terdiri dari 58% dari total jumlah investor, adalah Generasi Y dan Generasi Z dengan batasan usia di bawah 30 tahun. Persentase ini lebih tinggi dibandingkan dengan Generasi X atau baby boomer.
Tren Investasi

Tren investasi yang berkembang di kalangan Generasi Y dan Generasi Z tidak lepas dari faktor teknologi digital yang memungkinkan akses informasi mengenai investasi dan kemudahan transaksi melalui aplikasi. Sebagai digital native, generasi ini juga terpengaruh oleh tren Fear of Missing Out (FOMO) yang semakin populer di media sosial, mendorong mereka untuk terlibat di pasar modal.
Meskipun demikian, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022 melaporkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 49,68%, sementara tingkat inklusi keuangan mencapai 85,10%.
Dalam upaya meningkatkan literasi dan membantu investor Generasi Y dan Generasi Z, PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) melalui unit bisnisnya, Jenius dari Bank BTPN dan BTPN Sinaya, memberdayakan nasabah dalam pengelolaan dana investasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan dampak positif dan kehidupan yang lebih bermakna bagi banyak orang, bukan hanya bagi para investor, namun juga bagi masyarakat Indonesia seperti sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pendanaan usaha.
Melalui BTPN Sinaya, Bank BTPN menawarkan berbagai produk investasi yang dapat memenuhi kebutuhan para investor dengan profil risiko yang disesuaikan dengan masing-masing investor dan dikelola oleh manajer investasi terpercaya.
Peran platform digital dalam meningkatkan tren investasi di kalangan Generasi Y dan Generasi Z juga mendorong Jenius untuk menghadirkan kemudahan investasi dalam satu aplikasi. Jumlah pengguna Jenius telah meningkat 21% menjadi 4,6 juta per Maret 2023 dari 3,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pengguna Jenius dari kalangan Generasi Y dan Generasi Z terus meningkat.
Total Aset di bawah Pengelolaan (AUM) dari produk investasi yang dikelola oleh Jenius meningkat pesat dari Rp7,9 miliar pada akhir Maret 2022 menjadi lebih dari tiga kali lipat, yaitu Rp25,8 miliar pada akhir Maret 2023.

Sejak diluncurkannya produk investasi reksa dana di aplikasi Jenius pada Januari 2022, jumlah pengguna Jenius yang berinvestasi melalui aplikasi terus meningkat. Total jumlah pengguna Jenius yang berinvestasi reksa dana melalui aplikasi tersebut juga meningkat lebih dari dua kali lipat pada akhir Maret 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih dari 90% investor reksa dana di aplikasi Jenius terdiri dari Generasi Y dan Generasi Z.
Anita Ekasari, selaku Digital Banking Acquisition, Service, and Marketing Head Bank BTPN, mengungkapkan bahwa minat tinggi dari investor muda perlu diapresiasi. Bank BTPN sebagai penyedia berbagai instrumen investasi juga berkomitmen untuk meningkatkan literasi investor muda melalui langkah-langkah edukasi yang disediakan baik dalam aplikasi maupun di luar aplikasi.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi para calon investor, terutama investor pemula, Jenius memberikan beberapa pertanyaan yang membantu investor memahami profil dan tujuan investasi serta menemukan produk investasi yang sesuai. Hal ini membantu investor untuk menentukan tingkat toleransi risiko dan komposisi produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, aplikasi Jenius juga memungkinkan investor untuk melihat berbagai referensi komposisi investasi berdasarkan profil risiko, pembaruan terbaru tentang pergerakan saham, tren pertumbuhan ekonomi, dan informasi lainnya untuk meningkatkan kesadaran investor tentang kondisi pasar.
Jenius juga menjalin kolaborasi dengan Sinaya Prioritas untuk menyediakan layanan digital banking priority bagi nasabah melalui aplikasi Jenius. Dengan layanan ini, nasabah dapat dengan mudah mengelola keuangan mereka secara daring, memantau perkembangan tabungan dan investasi, serta melakukan transaksi perbankan dan investasi kapan saja dan di mana saja.
Preferensi instrumen investasi juga tercermin dalam hasil survei Insight and Future Trends of Investments in Indonesia yang dilakukan oleh Populix pada November 2022. Generasi Z cenderung memilih investasi reksa dana, sementara Generasi Y lebih tertarik untuk berinvestasi dalam logam mulia seperti emas. Alasan utama dalam memilih instrumen investasi tersebut adalah karena terdaftar di OJK dan memiliki profil risiko rendah.
Anita menjelaskan bahwa dengan peningkatan minat investor Generasi Y dan Generasi Z di aplikasi Jenius, terlihat bahwa preferensi mereka cenderung pada produk reksa dana. Preferensi ini juga terkait erat dengan adanya platform digital yang memudahkan proses investasi dan adanya analisis pasar yang tersedia.
Data Bank BTPN menunjukkan bahwa produk investasi reksa dana yang populer di Jenius meliputi ekuitas, pasar uang, dan pendapatan tetap.
Meskipun informasi investasi mudah diakses melalui media sosial, situs web, akun investasi, dan platform digital seperti Jenius, para investor perlu melakukan mitigasi
risiko dengan baik. Meskipun upaya pemulihan ekonomi masih dihadapkan pada ancaman resesi global dan ketidakpastian dinamika pasar, para investor diharapkan dapat melakukan transaksi investasi secara bijak untuk memberikan insentif bagi perekonomian.
Selain itu, data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per April 2023 melaporkan peningkatan jumlah investor di pasar modal dalam negeri menjadi sebanyak 10,88 juta investor. Mayoritas investor ini terdiri dari pegawai swasta, PNS, dan guru sebesar 32,39%.
Selain meningkatkan literasi keuangan, pengetahuan dan strategi investasi yang sesuai dengan profil diri, diversifikasi investasi juga merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh para investor. Bank BTPN, melalui BTPN Sinaya, menyediakan berbagai pilihan produk investasi seperti reksa dana (pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran), obligasi (seri obligasi ritel pemerintah, seri sukuk ritel pemerintah), serta produk bancassurance.
Dalam menghadapi kondisi pasar yang terus berubah, penting bagi investor untuk melakukan diversifikasi investasi dengan membagi alokasi dana mereka ke berbagai instrumen investasi yang berbeda. Diversifikasi investasi dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang.
Dengan adanya perhatian yang meningkat terhadap investasi di kalangan masyarakat, terutama Generasi Y dan Generasi Z, peran sektor perbankan dalam memberikan edukasi investasi menjadi sangat penting. Bank BTPN, melalui unit bisnisnya, Jenius dari Bank BTPN dan BTPN Sinaya, berkomitmen untuk memberdayakan nasabahnya dalam pengelolaan dana investasi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Melalui platform digital Jenius, Bank BTPN memberikan kemudahan akses dan informasi mengenai investasi kepada nasabah, serta menyediakan berbagai produk investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing investor. Dengan adanya inovasi dan kolaborasi antara Bank BTPN dan Sinaya Prioritas, nasabah dapat memanfaatkan layanan digital banking priority yang memungkinkan mereka mengelola keuangan dengan mudah dan melakukan transaksi perbankan dan investasi secara efisien.
Dalam rangka meningkatkan literasi dan edukasi investasi, Jenius juga memberikan berbagai pertanyaan yang membantu investor dalam memahami profil dan tujuan investasi mereka serta menemukan produk investasi yang sesuai. Selain itu, Jenius juga menyediakan informasi terkini mengenai kondisi pasar dan memberikan referensi komposisi investasi untuk membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas.
Dengan adanya peran sektor perbankan dalam edukasi investasi bagi Generasi Y dan Generasi Z, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi sebagai bentuk pendapatan pasif, tabungan, dan dana cadangan dapat terus meningkat. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan perkembangan sektor usaha, termasuk sektor UMKM melalui pendanaan usaha. Investasi yang dilakukan oleh Generasi Y dan Generasi Z dapat memberikan dorongan ekonomi yang signifikan, terutama ketika dana investasi dialokasikan ke sektor-sektor yang membutuhkan dukungan keuangan untuk pertumbuhan dan pengembangan.
Dalam menghadapi tantangan global dan dinamika pasar yang terus berubah, penting bagi masyarakat untuk terus meningkatkan literasi keuangan dan investasi. Masyarakat perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai risiko dan potensi keuntungan dari berbagai instrumen investasi yang tersedia.
Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk memilih lembaga keuangan yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam menyediakan produk investasi. Bank BTPN, melalui unit bisnisnya, Jenius dari Bank BTPN dan BTPN Sinaya, memberikan layanan dan produk investasi yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan investor.
Dalam hal ini, peran Bank BTPN sebagai penyedia instrumen investasi dan sebagai lembaga yang memberikan edukasi investasi kepada masyarakat, terutama Generasi Y dan Generasi Z, sangat penting. Dengan adanya upaya bersama antara sektor perbankan dan masyarakat, diharapkan kesadaran dan literasi investasi dapat terus meningkat, sehingga masyarakat dapat mengoptimalkan potensi pendapatan pasif, tabungan, dan dana cadangan melalui investasi yang cerdas dan berkelanjutan.
Dengan adanya perbincangan mengenai investasi yang semakin lazim di kalangan masyarakat awam, diharapkan investasi tidak lagi dianggap sebagai hal yang rumit atau eksklusif, tetapi sebagai sarana yang dapat diakses oleh semua kalangan untuk membangun kekayaan dan mencapai tujuan keuangan mereka.
Dalam menghadapi masa pemulihan pascapandemi COVID-19, investasi dapat menjadi salah satu instrumen yang efektif untuk membangun ketahanan ekonomi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Dengan pemahaman yang baik tentang investasi dan pendekatan yang bijak dalam memilih instrumen investasi, masyarakat dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai keberhasilan finansial jangka panjang.
Dalam hal ini, peran sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya dalam memberikan edukasi dan aksesibilitas investasi menjadi sangat penting. Dengan upaya bersama antara sektor perbankan, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan investasi dapat menjadi bagian yang lazim dan bermanfaat bagi semua kalangan, serta memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.