Womenpedia.id – Salah satu permasalahan negara Indonesia dalam merealisasikan Generasi Emas 2045 adalah rendahnya tingkat pemerataan pendidikan dan distribusi nutrisi di seluruh daerah di Indonesia khususnya anak sebagai generasi penerus bangsa.
Misalnya saja di kota-kota besar sarana dan prasarana pendidikan dan pemberian nutrisi sudah sangat maju. Sedangkan di desa-desa bahkan di Indonesia timur hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya dan akses nutrisi pun terbatas.
Hal ini akan sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak. Berdasarkan data tahun 2021, Indonesia masuk sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia tenggara.
Sedangkan dalam hal pendidikan, satu dari 1000 siswa putus sekolah di jenjang SD/sederajat. Hal ini menguatkan alasan bahwa kebutuhan gizi dan terbatasnya pemerataan pendidikan masih menjadi masalah yang rumit dalam peningkatan kualitas SDM anak.
Pentingnya Pemerataan Pendidikan dan Distribusi Akses Nutrisi Anak Menyongsong Generasi Emas 2045
Dampak yang terjadi apabila pemenuhan kebutuhan gizi tidak terpenuhi secara berkala, salah satunya adalah anak akan berpotensi mengalami anemia (kekurangan zat besi dalam darah) yang tentunya mempengaruhi pertumbuhan maksimal fisik dan perkembangan fungsi kognitif anak.
Secara umum keadaan tersebut berdampak pada penurunan fungsi otak seperti atensi, pendengaran, visual serta fungsi motorik anak.
Dalam jangka panjang, kemampuan Intelektual anak akan menurun saat proses belajar mengajar di Sekolah seperti kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
Anak juga seperti kurang aktif bergerak serta kurang responsif (lemot). Akumulasi tanda dan gejala ini akan mempengaruhi performa pencapaian prestasi pendidikan anak.
Sejalan dengan itu, permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia juga masih menjadi problematika yang wajib ditindaklanjuti.
Kesenjangan dalam penerapan pendidikan di Indonesia terlihat dari perbandingan antara pendidikan di daerah pusat perkotaan dengan fasilitas yang memadai dengan daerah perifer yang memang notabebenya masih sangat susah untuk mengenyam pendidikan baik itu dari segi kurangnya infrastruktur, terbatasnya fasilitas umum dan tenaga pendidik sehingga proses pembelajaranpun terasa kurang efektif.
Dalam mewujudkan Generasi Emas 2045, Akses nutrisi dan pendidikan menjadi hal penting untuk di evaluasi secara berkala.
Menurut Septi Peni Wulandani, Pemerhati ibu dan anak, Founder school of life dan Ibu Profesional bahwa anak sebagai generasi penerus bangsa layak mendapatkan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai demi mewujudkan generasi maju Indonesia.
Beliau mengapresiasi upaya semua pihak yang memberikan dukungan bagi anak-anak Indonesia dalam menciptakan Generasi Emas 2045 seperti adanya inisiasi dari SGM Eksplor melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’ yang memberikan dukungan pemenuhan akses nutrisi, kesehatan dan pendidikan kepada lebih dari 200.000 anak Indonesia yang tersebar hampir seluruh provinsi di Indonesia melalui pembelian produk SGM Eksplor.
Dukungan tersebut disalurkan dalam bentuk menyediakan paket donasi nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun, donasi paket beasiswa pendidikan, renovasi atau rehabilitasi infrastruktur sarana pendidikan, dan fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (online).
Penyaluran bantuan donasi diharapkan bisa menjangkau anak-anak Indonesia yang membutuhkan di seluruh wilayah terutama daerah terpencil Indonesia.
Senior Brand Manager SGM Eksplor, Shiera Syabila Maulidya juga sangat mendukung gerakan sosial ini. Bahkan beliau memamparkan bahwa dengan adanya inovasi produk dari SGM Eksplor, berbagai permasalahan nutrisi anak seperti anemia atau kekurangan gizi cenderung dapat diatasi secara berkala, bahkan salah satu produk susu SGM Eksplor Progress-Maxx juga telah menghadirkan inovasi susu pertumbuhan satu-satunya yang mengandung Iron-C – kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang bermanfaat untuk dukung penyerapan nutrisi penting dengan maksimal, serta mengandung nutrisi penting lainnya seperti DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6, Serat pangan, dan Zinc.
Dengan demikian, apabila menkonsumsi SGM eksplor secara berkala, diharapkan anak akan mengalami tumbuh kembang dengan peningkatan Intelektual yang baik sehingga juga akan berpengaruh pada prestasinya di Sekolah.
Apabila pemenuhan nutrisi dan pendidikan ini diupayakan secara berkesinambungan, maka negara Indonesia akan lebih optimis dalam menyongsong Generasi Emas 2045 mendatang.
Hal menarik juga datang dari Peraih Medali Emas Olimpiade, Greysia Polii yang juga sangat antusias terhadap gerakan sosial yang mendukung akses nutrisi dan pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. Keberhasilannya sebagai juara Olimpiade Tokyo 2020, membuktikan bahwa perannya sebagai anak generasi penerus bangsa tidak lepas dari dukungan keluarga yang memberikan nutrisi terbaik sedari kecil dan pendidikan yang optimal.
Dari perjuangan tersebut, ia bisa membuktikan perannya sebagai anak generasi maju bangsa yang membanggakan Indonesia.
Selain itu, Motivator dan Pengusaha, Merry Riana, juga menyampaikan dukungannya agar anak Indonesia dapat memperjuangkan mimpi-mimpi mereka. Ia berupaya untuk selalu memberikan motivasi terutama bagi orang tua untuk gencar dan bersemangat dalam mendukung anak-anak mereka menggapai cita-cita.
Dengan adanya gerakan Sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’ ini, diharapkan negara Indonesia akan semakin optimis dalam menyongsong Generasi Emas 2045 sehingga terciptanya generasi anak bangsa yang maju, berprestasi serta berkontribusi untuk Indonesia dimasa mendatang.(Ika/dim)