Melalui pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa ini, diharapkan bahwa orang dewasa di Indonesia dapat semakin teredukasi dan mendapatkan imunisasi yang tepat sesuai dengan rekomendasi yang terdapat pada Jadwal Imunisasi Dewasa 2025.
Womenpedia.id – Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh seseorang cenderung menurun, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi menular. Fenomena ini dikenal sebagai Penurunan Kekebalan Terkait Usia atau Age-Related Declined in Immunity (ARDI). Salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit menular dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi adalah melalui vaksinasi.
PAPDI dan Kemenkes Dorong Kesadaran Imunisasi Dewasa untuk Cegah Penyakit Menular
Menanggapi hal tersebut, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan didukung oleh GSK Indonesia, menggalakkan edukasi mengenai pentingnya imunisasi dewasa. Selain itu, Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI juga mengumumkan pembaruan pada Jadwal Imunisasi Dewasa 2025. Dengan adanya pembaruan ini, diharapkan masyarakat, khususnya kelompok lansia dan individu dengan penyakit penyerta, semakin teredukasi dan mendapatkan akses terhadap imunisasi yang tepat.
Salah satu penyakit yang menjadi perhatian adalah infeksi virus Respiratory Syncytial Virus (RSV), yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga pneumonia berat yang mengancam jiwa. Virus ini menular melalui droplet pernapasan dan sering kali memiliki gejala mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, dan demam ringan, sehingga sulit didiagnosis.
Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, mengungkapkan bahwa masih banyak orang dewasa yang melewatkan vaksinasi meskipun menyadari manfaatnya. “Penurunan cakupan vaksinasi meningkatkan risiko penyakit seperti ISPA dan pneumonia akibat RSV, terutama bagi lansia dan individu dengan penyakit kronis seperti diabetes, asma, dan PPOK,” ujar Dr. Sally.
Senada dengan itu, Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM, menekankan pentingnya langkah pencegahan dalam menjaga kesehatan masyarakat. “Pandemi telah mengajarkan kita bahwa infeksi pernapasan dapat berdampak serius pada kelompok rentan. Dengan populasi lansia yang terus meningkat, langkah preventif melalui imunisasi menjadi semakin penting,” jelas dr. Ina.
Pakar imunologi, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, FINASIM, FACP, menambahkan bahwa RSV sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada lansia dengan kondisi penyerta. “Infeksi RSV dapat meningkatkan risiko rawat inap dan komplikasi pernapasan berat, seperti gagal napas dan emfisema,” paparnya.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, menyoroti bahwa pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 mencakup rekomendasi vaksin untuk penyakit infeksi pernapasan seperti Pneumokokus dan RSV. “Kami mengajak tenaga medis untuk proaktif dalam mengedukasi pasien mengenai pentingnya vaksinasi. Peningkatan cakupan imunisasi dewasa dapat mencegah komplikasi penyakit kronis serta mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan yang tinggi,” ujar Dr. Sukamto.
Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan informasi terkait imunisasi dewasa melalui platform Satu Sehat dan mengakses jadwal terbaru di www.satgasimunisasipapdi.com. Dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap imunisasi, diharapkan jumlah kasus penyakit infeksi dapat ditekan dan kesehatan masyarakat semakin terjaga.