Film legendaris “Mulan” ternyata merupakan kisah nyata seorang perempuan Tiongkok bernama Hua Mulan. Para arkeolog telah menemukan kerangka berusia 1500 tahun di Mongolia yang diperkirakan sebagai sosok Mulan sesungguhnya.
Womenpedia.id – Film kartun “Mulan” yang dirilis oleh Disney pada tahun 1998 ini pada masanya dikenal sebagai tokoh pahlawan berjiwa ksatria ini sangat digemari, baik anak-anak dan orang dewasa. Bahkan, film kartun tersebut dibuatkan versi live-action yang ditayang secara streaming online Disney+Hotstar pada 5 September 2020. Nah, sebenarnya “Mulan” merupakan kisah nyata?
Tokoh Legendaris
Dalam The Ballad of Mulan, Hua Mulan dituliskan sebagai prajurit Tiongkok legendaris yang berlatar belakang Dinasti Wei Utara, pada tahun 386 hingga 534 M. Pada zaman tersebut, orang Hun atau dikenal orang Xiongnu kerap menginvasi bagian utara China Han.
Dilansir Independent, berdasarkan dokumen sejarah China, perang nyata terjadi antara negara bagian Wei Utara dan negara bagian Mongol bernama Rouran.
Menurut The Ballad of Mulan, kaisar (khan) Wei Utara memimpin pasukan untuk melawan Rouran pada tahun 429 M selama 12 tahun. Ketika itu, Mulan mendaftarkan militer demi menggantikan sang Ayah yang telah renta di dunia kemiliteran. Ternyata, Mulan unggul dalam seni bela diri dan bertarung dalam perang.
Berdasarkan China Highlights, Hua Mulan tetap menjadi pejuang selama 12 tahun dan menyembunyikan identitas aslinya. Ketika masa bertugasnya berakhir di militer, ia kembali ke keluarganya. Ia pun juga menolak imbalan apapun. Hingga akhirnya, rekan-rekan tentaranya mengetahui bahwa dirinya adalah seorang perempuan.
Masih dari China Highligts, the Ballad of Mulan sangat terkenal di masa Dinansti Tang di Tiongkok pada tahun 618 sampai 907 M. Ketika itu, kisah tersebut dikenal sebagai cerita rakyat yang kerap diceritakan kembali.
Diceritakan Berulang
The Ballad of Mulan ini ditranskripsi pertama kali dalam Catatan Musik Lama dan Baru pada abad ke-6. Teks puisi yang paling awal berasal dari antologi abad ke-11 atau ke-12 yang dikenal sebagai Koleksi Biro Musik karya Guo Maoqian.
Pada akhir era dinasti Ming, penulis drama Xu Wei membuat drama tentang kisah Mulan berjudul “The Female Mulan” atau “The Heroine Mulan Goes to War in Her Father’s Place” atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berjudul “Pahlawan Mulam Menuju Tempat Ayahnya Berperang” yang terbagi menjadi dua babak.
Pada abad berikutnya, karakter Mulan dimasukkan ke dalam Sui-Tang Romance, sebuah novel sejarah yang ditulis oleh Chu Renhuo pada abad ke-17, di awal dinasti Qing. Hanya saja, interpretasinya sedikit berbeda dengan kisah Mulan.
Penulis Martin W Huang dalam “Negotiating Masculinities in Late Imperial China” pada tahun 2006 menyelidiki cara kerja bagian dalam cerita tersebut. Kisah yang dikerjakan ulang menceritakan kisah yang sama tentang Mulan bergabung dengan tentara alih-alih ayahnya, kali ini berlatar abad ketujuh.
Penemuan Kerangka Pejuang Perempuan
Kisah Mulan yang melegenda yang lahir dengan beragam versi ini tetap memiliki benang merah sejarah Tiongkok, termasuk penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog yang merujuk pada penemuan sepasang fosil tengkorak berusia 1500 tahun di Mongolia. Digadang-gadang, fosil tersebut merupakan Mulan, sang legenda pejuang Tiongkok.
Fosil tersebut diketahui merupakan dua perempuan yang hidup selama zaman Xianbei, Tiongkok, yang pernah menjadi ksatria. Terlihat pada dua kerangka tersebut memiliki keterampilan memanah dan berkuda selama masa tersebut dipenuhi konflik, dilansir dari Daily Mail.
Walau fosil tersebut tidak mengungkapkan nama “Hua Mulan”, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka berada di abad ke-4 atau ke-5, di masa periode legenda balada Mulan muncul.
Live Science melaporkan bahwa fosil kerangka itu ditemukan selama penggalian makam di situs arkeologi Airagiin Gozgor, di provinsi Orkhon, Mongolia utara.
Para peneliti di California State University, Los Angeles menemukan sisa-sisa dari 29 makam di daerah itu dan mereka mempelajari fosil dari efek berkuda yang berkepanjangan, memanah dan trauma pada tulang.
Berkaca dari kisah The Ballad of Mulan, setiap keluarga di wilayah tersebut dipaksa mengirimkan satu orang keluarga bergabung di militer karena daerah tersebut penuh konflik. Hal ini diperkuat pula bahwa perempuan di Utara, di Mongolia itu tidak patuh seperti perempuan pada umumnya, di mana perempuan Mongolia mengerjakan apa yang dikerjakan para lelaki.
Penelitian Lee dan Gonzalez belum mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal peer-review dan berencana akan dipresentasikan pada pertemuan American Association of Physical Anthropologists, namin dibatalkan karena pandemi COVID-19.
Film Fenomenal
https://www.youtube.com/watch?v=F-8Exi5HeSc
Terlepas dari legenda yang menggaung hingga kini dan temuan para arkelog yang mengarah pada tokoh pahlawan “Mulan”, serta disebutkan pula dalam mulanbook.com bahwa terdapat tugu peringatan untuk Mulai di Hubei, kampung halaman sang pahlawan, sosok Mulan merupakan inspiratif perempuan yang mendobrak kesan perempuan yang selalu dilindungi dan lemah. Dia justru menjadi pelindung rakyat.
Kembali dibuat remake film kartun “Mulan” ke live action ini berbeda. Mulan yang diperankan oleh aktris Liu Yifei ini benar-benar mengangkat kisah original dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Selain menghilangkan beberapa karakter seperti Mushu, Nenek Fa, dan Li Shang, adegan ikonik seperti Mulan memotong rambutnya dan memanjat tiang untuk mengambil anak panah selama latihan tidak muncul di film baru. Hal ini mengingat bahwa kisah Mulan ini benar-benar berdasarkan akurasi secara budaya.