Berinvestasi, Generasi Milenial Pilih Landed House

Ilustrasi Landed House (Foto: EdgeProp)
Ilustrasi Landed House (Foto: EdgeProp)

Tahun 2022, Generasi Milenial Cenderung Berinvestasi di Landed House

Womenpedia.id – Tahun ini, diprediksi tren pasar properti mulai membaik, meski daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Oleh karena itu, kondisi pasar bergantung pada stimulus pemerintah seperti DP 0 persen dan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Properti sejak Maret 2021. Kebijakan tersebut mampu menggenjot laju industri properti tahun 2021 dan berlanjut hingga tahun 2022.

Landed House Berkembang

Menurut Pakar Properti, Aryo Danudoro, properti di tahun 2022 akan bergerak ke arah yang lebih baik dibanding dengan tahun ini.

Pakar Properti, Aryo Danudoro (Foto: Istimewa)_Womanspedia
Pakar Properti, Aryo Danudoro (Foto: Istimewa)_Womanspedia

“Adapun penjualan untuk produk properti khususnya untuk landed house di segmentasi middle and middle up sudah mulai terlihat perkembangannya. Hal ini disebabkan masih banyaknya pasar ceruk untuk produk rumah dengan kisaran harga Rp 500-1,3 miliar yang belum digarap secara maksimal oleh para developer di tahun-tahun sebelumnya, diharapkan tren positif ini akan berlanjut sampai 2-3 tahun ke depan,” kata Aryo.

Read More

 

Kasus COVID Menurun Stimulus Daya Beli 

Kasus COVID-19 yang menunjukkan tren menurun ini juga mempengaruhi geliat daya beli masyarakat. Sebab, diakui Aryo, urgensi untuk perlindungan kesehatan dan tingkat kestabilan penghasilan rumah tangga berpengaruh terhadap minat pembelian, khususnya sektor real estate.

“Dengan melandainya Covid-19 maka orang-orang akan mulai mencari cara untuk mulai menginvestasikan uangnya kembali,” ujarnya.

Daya Beli Terkuat dari Generasi Milenial

Terkait daya beli, salah satu pasar potensial datang dari generasi milenial. Khusus di area Jabodetabek, generasi milenial lebih menyukai produk landed house dibandingkan dengan apartemen. Salah satu faktor yang mendasari karena harga yang terjangkau.

“Apartment dengan letak di tengah kota biasanya jauh lebih mahal dibanding dengan landed house di area pinggir kota dengan korelasi perbandingan harga yang sama. Faktor lain dari sisi gengsi dan privasi, dimana kaum milenial lebih menyenangi independensi dengan memiliki rumah sendiri dan juga jenjang tingkat privasi perumahan yang berbeda dibanding apartment,” ungkap Aryo.

Faktor terakhir, sambungnya, yang menjadi pertimbangan adalah mengenai status legalitas, dimana kaum milenial melihat kedepannya rumah akan jauh lebih mudah secara prosedur, tidak diperlukan adanya perpanjangan status kepemilikan, lebih mudah melihat batasan kepemilikan secara sertifikat dan pada akhirnya rumah dapat lebih jelas di wariskan kepada siapa pun pemilik mau,” jelas Aryo.

Landed House Lebih Digemari

Tak hanya kaum milenial yang lebih memilih landed house. Saat ini terjadi pergeseran di dalam investasi real estate. Para investor lebih membidik produk landed house dengan harga Rp 500 juta – Rp 1,5 miliar, dikarenakan pasar yang cukup besar.

“Para investor berharap dari sisi penyewaan atau penjualan di suatu saat nanti. Ke depannya diharapkan pada tahun 2022 nanti, tren investasi ini dapat terjaga momentumnya,” ungkapnya.

Diakui Aryo bahwa mski daya beli properti mulai menggeliat, kehadiran pemerintah tetap diperlukan.

“Masih diperlukan stimulus untuk pergerakan properti, salah satunya perpanjangan subsidi PPN. Yang  terpenting mengenai regulasi bunga KPR dari perbankan. Seperti kita ketahui rata-rata pembelian properti di kawasan Jabodetabek sebanyak 60 persen masih di dominasi pembiayaan melalui perbankan,” ucapnya.

Ke depannya dunia properti makin bergeliat, apabila makro ekonomi dimana kombinasi dari regulasi pemerintah, stimulan dari perbankan dan developer dapat bersinergi sehingga dunia properti bisa kembali berjaya.

Perbedaan Apartemen vs Rumah

Dilihat secara fungsi, baik apartemen dan rumah memiliki fungsi sebagai tempat tinggal. Lantas, apa yang membedakan keduanya?

Apartemen

Apartemen merupakan tempat tinggal berupa bangunan tinggi atau gedung. Di dalam gedung ini berisi banyak unit ruangan yang didalamnya memuat pelbagai fasilitas seperti rumah, yakni dapur, ruang tamu, kamar mandi, dan lain sebagainya.

Nah, ruangan pada apartemen ini disusun secara berderet dan memiliki nomor masing-masing yang membedakan antara pemilik yang satu dengan yang lain.

Untuk kepemilikan, penghuni apartemen akan diberikan Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS), di mana Womans diberikan hak kepemilikan atas satu unit saja, tetapi tidak meliputi fasilitas lain.

Rumah

Rumah ada bangunan yang dirancang untuk kenyamanan para penghuninya. Kemudian, komponen pembangunan rumah lebih kompleks karena memerlukan pondasi, atap, lahan yang luas, juga pelbagai macam konstruksi bangunan lainnya.

Rumah memiliki ruang yang lebih luas karena dilengkapi dengan halaman pribadi.

Untuk pemilik rumah, Womans akan mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM) dimana hal itu memberi Anda kekuasaan penuh terhadap rumah tersebut. Mulai kepemilikan tanah hingga bangunan.

 

Related posts