Sepuluh Tahun Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kanker

Sepuluh Tahun Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kanker
Istimewa

Satu Dekade Roicam : Memperkuat Peran Internis dalam Tata Laksana Penyakit Kanker dengan Tim Multidisiplin untuk Pelayanan Kanker yang Berkualitas dan Cost Effective.

Womenpedia.id – Tingginya kasus kanker di seluruh dunia memicu kekhawatiran serius dalam upaya penanganan penyakit ini. Menurut data dari Globocan (the Global Cancer Observatory) tahun 2020, terdapat 19,3 juta kasus kanker dan 10 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia. Angka ini mencerminkan bahwa 1 dari 5 penduduk dunia mengalami kanker, dengan angka kematian akibat kanker mencapai 1 di antara 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan.

Sepuluh Tahun Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kanker

Sepuluh Tahun Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kanker
Istimewa

Untuk mengatasi beban kesehatan yang semakin meningkat akibat penyakit kanker, Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia Provinsi DKI Jakarta (PERHOMPEDIN Jaya) telah mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan acara “The Role of Internist in Cancer Management” (ROICAM) sejak tahun 2012. Tahun ini, ROICAM merayakan satu dekade pelaksanaan program ini, dan dengan berakhirnya pandemi COVID-19, kegiatan ROICAM 10 diadakan di dua tempat, yaitu workshop di RS Kanker Dharmais dan Simposium di Hotel Shangrilla Jakarta.

Ketua ROICAM ke-10, Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD, K-HOM, M. Epid, M.Pd.Ked, FINASIM, FACP, dalam konferensi pers ROICAM 10 di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa mereka menyadari peningkatan kasus kanker yang semakin mengkhawatirkan. “Kami melihat kanker semakin meluas dan seringkali sudah mencapai stadium lanjut. Inilah yang menjadi alasan kami kembali menyelenggarakan ROICAM.”

Read More

ROICAM 10 dimulai dengan workshop yang mencakup berbagai topik penting seperti Nutrisi pada Pasien dengan Kanker, Tatalaksana Trombosis pada Kanker, Manajemen Infeksi pada Kanker, serta Persiapan dan Penanggulangan Efek Samping akibat Kemoterapi. Simposium dalam ROICAM 10 terdiri dari 14 sesi yang mencakup beragam jenis kanker, mulai dari kanker payudara, paru-paru, usus besar, nasofaring, hingga penggunaan precision medicine Car-T Cell dalam penanganan Limfoma yang agresif.

Aru, salah satu peserta ROICAM 10, menyatakan, “Kami berharap acara ini tetap bisa berlanjut dan memberikan dampak positif pada bangsa dan negara, terutama bagi para dokter spesialis di Indonesia. Meskipun acara ini diadakan di Jakarta, pesertanya berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dalam penanganan kanker.”

Sepuluh Tahun Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kanker
Istimewa

Acara ROICAM 10 juga mengundang pembicara dari luar negeri, termasuk Prof. Peter Gibbs, MBBS, FRACP, MD dari St.Vincent Private Hospital Melbourne, Dr. Jittakarn Mitisubin dari Bangkok Hospital, Dr. Lim Zi Yi dari RS Mount Elizabeth Singapura, serta Prof. Dong-Wook Kim, M.D, Ph.D dari Eulji University Korea. Pembukaan ROICAM 10 turut dihadiri oleh Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes dari Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan.

Selain menyasar tenaga medis, ROICAM 10 juga mengadakan Seminar Awam yang mencakup topik-topik seperti Vaksin pada Pasien dengan Kanker, Deteksi Dini Kanker, Aktivitas Fisik, dan Nutrisi pada Pasien dengan Kanker. Acara ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta, serta diselenggarakan Kompetisi Kuis Hematologi Onkologi Medis (HOST-Q) untuk para PPDS Penyakit Dalam dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang kasus kelainan darah dan kanker sehari-hari.

Dalam upaya untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan penelitian, ROICAM 10 memberikan kesempatan kepada dokter umum, Internis, dan trainee Hematologi untuk mempresentasikan laporan kasus dan penelitian mereka melalui 60 papan poster dalam acara bergengsi yang telah diadakan selama satu dekade ini.

ROICAM 10 menjadi salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan pemahaman dan penanganan penyakit kanker di Indonesia, dengan harapan dapat mengurangi beban kesehatan negara akibat penyakit mematikan ini.

Related posts