Mengenal Penyakit Kanker Serviks Lebih Jauh

Mengenal Penyakit Kanker Serviks Lebih Jauh
Istimewa

Simak penjelasan lebih lanjut terkait penyakit kanker serviks berikut ini.

Womenpedia.id – Penyakit Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Kanker ini terjadi pada leher rahim. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV (Human Papillomavirus). HPV adalah virus yang menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menginfeksi area genital. Selain itu,, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan dengan vagina. Kanker serviks biasanya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).

Meskipun demikian, penyakit kanker serviks dapat dicegah dan diobati jika ditemukan pada tahap awal. Kanker serviks atau kanker leher rahim bermula sejak abad ke-19, ketika seorangdokter bernama Dr. James Marion Sims mulai mempelajari lebih dalam tentang kanker ini. Pada saat itu, kanker serviks masih dianggap sebagai penyakit yang misterius dan sulit diobati. Beberapa dokumen dari Mesir Kuno mengungkapkan bahwa kanker serviks telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun pada saat itu tidak dikenal sebagai kanker serviks.

Bahkan pada zaman kuno, banyak wanita menderita penyakit yang disebut sebagai keriorrhoea, yang mana meliputi keluarnya cairan dari vagina, pendarahan, dan rasa sakit pada bagian bawah perut, yang sekarang kita ketahui sebagai kanker serviks. Pada masa Renaissance dan abad XVII, para ahli bedah juga menyadari adanya kanker serviks.

Read More

Di Inggris, pada awal abad XVIII, seorang bedah Inggris yang terkenal, Bernard De Mandeville, membuat deskripsi yang jelas tentang kanker serviks, dan menyadari bahwa kanker serviks paling sering terjadi pada wanita yang sudah menikah dan mencapai usia 30-50 tahun. Pada awal abad XIX, para ilmuwan mulai mencari tahu penyebab kanker serviks dan cara pencegahannya. Pada tahun 1928, ahli patologi Jerman bernama Wilhelm Cullen membuat deskripsi yang jelas tentang kanker serviks dan memahami agen penyebab yang terkait dengan kanker serviks.

Dia menyatakan bahwa penyakit kanker serviks mulai muncul setelah genealogi berlangsung melalui beberapa tahap sehingga menimbulkan keganasan. Pada tahun 1940-an, ilmuwan Inggris Richard Papanicolaou dan George Nicolas Papanicolaou, mengembangkan metode screening sederhana yang dikenal sebagai uji Pap smear. Uji ini memungkinkan dokter untuk menemukan sel yang tidak normal pada serviks sebelum menjadi kanker. Uji Pap smear saat ini masih merupakan uji yang paling efektif untuk deteksi dini kanker serviks.

Pada tahun 1970-an, penelitian medis menemukan bahwa kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (HPV) tertentu. Dalam beberapa dekade berikutnya, vaksin HPV dikembangkan dan diperkenalkan untuk melindungi perempuan dari infeksi virus serta kanker serviks. Pada saat ini, pemeriksaan rutin dan vaksinasi HPV merupakan cara terbaik untuk mencegah dan mendeteksi dini kanker serviks.

Sejarah kanker serviks mengajarkan kita tentang pentingnya pemahaman dan pencegahan penyakit. Kita harus terus berupaya meningkatkan kesadaran akan kanker serviks dan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mencegah resiko tertular.
Tanda-tanda dan Gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, pada tahap yang lebih lanjut, gejala yang muncul seperti perdarahan yang tidak normal, terutama setelah berhubungan intim, nyeri panggul yang berlangsung lama, dan keputihan yang tidak normal. Terkadang, wanita dengan kanker serviks juga merasa sakit saat berhubungan intim atau merasakan nyeri saat buang air kecil.

Faktor Risiko Penyakit Kanker Serviks

Mengenal Penyakit Kanker Serviks Lebih Jauh
Istimewa

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit kanker serviks, seperti:

1. Infeksi HPV

HPV adalah penyebab utama kanker serviks. HPV terutama ditularkan melalui hubungan seksual dan kebiasaan merokok dapat memperburuk infeksi HPV.

2. Usia

Wanita yang berusia di atas 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.

3. Riwayat keluarga

Jika anggota keluarga memiliki riwayat kanker serviks, maka risiko Anda untuk terkena kanker serviks juga akan meningkat.

4. Pap smear yang jarang

Jika Anda jarang melakukan pap smear, maka kanker serviks dapat tidak terdeteksi pada tahap awal.

5. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu seperti hiv/aids, lupus, dan kelainan sistem kekebalan dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

Pencegahan Penyakit Kanker Serviks

Mengenal Penyakit Kanker Serviks Lebih Jauh
Istimewa

Pencegahan penyakit kanker serviks dapat dilakukan dengan cara:

1. Vaksin HPV

Vaksin HPV membantu melindungi Anda dari virus HPV yang menyebabkan kanker serviks.

2. Pap Smear dan Tes HPV

Pap smear dan tes HPV dapat membantu mendeteksi adanya perubahan pada sel-sel serviks sebelum menjadi kanker.

3. Terapkan Hidup Sehat

Berhenti merokok, menerapkan pola makan sehat, dan berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker serviks.

Pengobatan Penyakit Kanker Serviks

Pengobatan penyakit kanker serviks bergantung pada tahap kanker, disebarnya kanker, usia pasien, kondisi kesehatan pasien, dan keinginan pasien. Beberapa metode pengobatan kanker serviks adalah sebagai berikut:

1. Operasi

Operasi dapat dilakukan dengan menghilangkan sel-sel dan jaringan yang terinfeksi kanker atau mengangkat seluruh rahim pada wanita yang telah menopause.

2. Radioterapi

Radioterapi dapat dilakukan dengan menggunakan sinar-x untuk menghancurkan sel-sel kanker.

3. Kemoterapi

Kemoterapi dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan rutin pap smear dan tes HPV, menjalani gaya hidup sehat, dan menerima vaksin HPV. Meskipun demikian, jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala kanker serviks, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, penting untuk memeriksakan diri secara teratur dan memperhatikan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Related posts