Membunuh sel kanker dengan teknlogi terbaru untuk mengatasi penyakit sarkoma.
Womenpedia.id – Penyakit Sarkoma merupakan jenis kanker yang terjadi di jaringan tulang, otot, saraf, dan jaringan lunak ditubuh manusia. Sarkoma dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya seperti kanker payudara, sarkoma tettubuh. Penyakit Sarkoma bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, dan dapat mempengaruhi organ atau jaringan apa pun, termasuk otot, tulang, kulit, saraf, paru-paru, hati, dan ginjal.
Kanker ini umumnya jarang terjadi, dan hanya sekitar 1% dari seluruh kasus kanker secara global terkait dengan sarkoma. Sarkoma bisa timbul pada siapa saja, baik itu anak-anak maupun dewasa. Namun, sebagian besar kasus sarkoma terjadi pada individu yang berusia di atas 50 tahun. Beberapa jenis sarkoma yang cukup umum dijumpai adalah liposarkoma dan sarkoma jaringan lunak.
Gejala Penyakit Sarkoma dan Faktor Terkena Sarkoma

Salah satu gejala utama penyakit sarkoma adalah benjolan atau tumor yang teraba pada area yang terkena, seperti tulang atau jaringan lunak. Saat benign, benjolan biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun selain perasaan tidak nyaman atau ketidaknyamanan di dalam tubuh. Namun, ketika tumor menjadi ganas, gejalanya menjadi lebih jelas. Seseorang dapat mengalami nyeri, pembengkakan, dan rasa tidak nyaman pada area yang terkena.
Gejala ini juga dapat menyebar ke daerah yang lebih besar seperti tulang atau tulang belakang. Sarkoma dapat muncul pada bagian tubuh mana saja, tetapi ada beberapa gejala yang muncul tergantung pada jenis tumor. Pada sarkoma tulang, gejalanya meliputi sakit yang memburuk ketika bergerak, sakit di daerah yang sama setiap saat dan kemungkinan retak tulang.
Sedangkan pada sarcoma jaringan lunak, gejala yang muncul berupa pembengkakan, pengerasan atau peningkatan ukuran tumor di daerah tumit dan kaus kaki. Kadang-kadang, sarkoma juga menyebabkan rasa lelah, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan
Sampai saat ini, penyebab pasti dari sarkoma belum diketahui. Namun, beberapa faktor risiko yang diketahui bisa meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terkena sarkoma, seperti:
- Riwayat keluarga atau genetik. Risiko sarkoma meningkat jika ada anggota keluarga sebelumnya yang menderita kanker ini.
- Terpapar zat kimia atau radiasi. Orang yang terkena radiasi tingkat tinggi atau terpapar zat kimia tertentu, seperti asbes, dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sarkoma.
- Kondisi tertentu. Seseorang yang menderita sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis tipe 1, atau retinoblastoma juga kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan sarkoma.
Pengobatan Penyakit Sarkoma

Pilihan pengobatan penyakit sarkoma akan bergantung pada lokasi tumor, ukuran tumor, serta stadium kanker. Pilihan pengobatan bisa mencakup:
1. Pembedahan
Terkadang, pengobatan sarkoma melibatkan operasi untuk mengangkat seluruh tumor dan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk mengangkat seluruh jaringan di sekitar tumor yang kemungkinan terkena kanker. Kadang-kadang juga memerlukan pengangkatan jaringan sehat di sekitar tumor, bahkan ketika tidak ditemukan sel kanker di jaringan tersebut, sebagai tindakan pencegahan.
Pascaoperasi, mungkin juga diperlukan terapi radiasi atau kimiawi dalam rangka memastikan bahwa sel kanker yang tersisa benar-benar hilang.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi atau mengurangi ukuran tumor sebelum operasi. Cara ini juga biasa dilakukan ketika suatu kondisi tidak memungkinkan perawatan bedah, atau kanker yang telah menyebar di luar batas area operasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan sarkoma yang melibatkan obat-obatan yang dikonsumsi melalui mulut atau suntikan. Selain itu, obat kemoterapi juga bisa diberikan melalui intravenous (IV) atau infus secara langsung pada pembuluh darah pasien. Kemoterapi biasanya tidak digunakan sebagai pengobatan utama untuk sarkoma. Namun, obat-obatan ini bisa sangat efektif pada kasus sarkoma yang telah menyebar ke seluruh tubuh pasien.
Sarkoma perlu diobati sesegera mungkin setelah didiagnosis karena jika tidak, kondisi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan berpotensi mempengaruhi sistem tubuh yang lebih besar, seperti organ-organ vital. Pilihan pengobatan termasuk operasi untuk mengangkat seluruh tumor, kemoterapi, dan terapi radiasi. Meski pada beberapa kasus sarkoma dapat disembuhkan, seringkali sarkoma membawa dampak jangka panjang pada kondisi fisik maupun mental. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat secepat mungkin jika mengalami gejala-gejala tersebut.