Marie Curie Wanita Cerdas dan Tangguh Peraih Nobel Fisika

Marie Curie Wanita Cerdas dan Tangguh Peraih Nobel Fisika

Marie Curie, seorang wanita yang beruntung, karirnya dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu fisika didukung sepenuhnya oleh sang suami Pierre Curie.
Wanita pertama peraih Nobel sebanyak dua Kali ini mendapatkan penghargaan sebagai ilmuwan penemu unsur Polonium dan Radium hasil penelitian bersama suaminya.
Marie melakukan penelitian penting yang berkaitan dengan radiasi dan menyumbangkan pengetahuan penting dalam bidang radiologi berdasarkan berbagai catatan penelitiannya di laboratorium.

Dalam film biografi Einstein di Netflix, yang diproduksi National Geografi untuk Netflix, pasangan Pierre dan Marie Curie mendapatkan slot diceritakan tentang kisah mereka berdua.

Marie dan Einstein hidup dalam satu zaman sebagai peneliti di bidang fisika. Mereka berdua pada akhirnya mendapatkan hadiah nobel untuk karya penelitian dan ide-ide mereka yang memberikan sumbangan pada ilmu pengetahuan.

Marie awalnya menjadi asisten dari Pierre sebelum akhirnya mereka tertarik dalam hubungan romantis dan akhirnya menjadi pasangan suami istri.

Nasibnya berbeda jauh dengan istri pertama Albert Einstein yaitu Mileva Maric yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya dalam bidang matematika dan fisika karena mengandung anak pertama mereka dan kembali ke negaranya Serbia.

Mileva dalam film serius Genius “Einsten” banyak memberikan bantuan hitungan matematika untuk membuktikan berbagai teori Einstein dalam bidang fisika.
Salah satunya makalah berjudul Annus Mirabilis yang sempat mengejutkan para ilmuwan di bidang fisika karena kejeniusan Einstein dalam menulisnya.

Marie Curie sebaliknya mendapatkan pengakuan penuh dari para ilmuwan sehingga mendapakan penghargaan nobel bersama suaminya pada tahun 1903.

Marie Curie juga merupakan profesor pertama di universitasnya yakni Universitas of Paris.
Ilmuwan yang memiliki nama lengkap Maria Salomea Skłodowska-Curie lahir di Warsawa negara Polandia pada tanggal 7 November 1867.

Penelitian yang mengantarkan hadiah nobel untuknya juga merebut nyawanya. Marie meninggal pada tanggal 4 Juli 1934 di Haute Savoie, karena berusaha mengisolasi radiasi dari sinar Radium di laboratoriumnnya. Paparan radiasi berlebih dari unsur Radium mengakibatkan dirinya terkena penyakit anemia dan merenggut nyawanya. (Junz)

 

 

Related posts