Laksamana Malahayati sebagai angkatan laut perempuan dunia yang menginspirasi kaum perempuan seperti berikut ini.
Womenpedia.id – Angkatan laut merupakan kekuatan militer utama Pemerintah Dunia yang bertugas menjaga keamanan lautan terutama dari gangguan bajak laut. Angkatan laut adalah bagian bagian dari angkatan bersenjata sebuah negara yang digunakan untuk peperangan di atas perairan, termasuk peperangan amfibi marinir menggunakan kapal perang, kapal amfibi, kapal selam, serta serangan udara dari laut.
Dalam angkatan laut, tak hanya kaum laki-laki yang berjuang di dalamnya namun juga banyak kaum perempuan tangguh berhasil membuktikan bahwa perempuan juga bisa berjuang seperti kaum laki-laki untuk bertanggungjawab mempertahankan keamanan dalam angkatan laut. Seperti sosok perempuan hebat angkatan laut yakni laksamana Malahayati. Penasaran dengan kisah laksamana Malahayati sebagai angkatan laut yang menjadi panglima perempuan pertama dunia? Simak berikut ini:
Laksamana Malahayati Panglima Angkatan Laut Perempuan Dunia

Malahayati atau Keumalahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513–1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. Ayah dan kakeknya merupakan laksamana angkatan laut pada waktu. Jiwa kesatria laut diwarisi Laksamana Malahayati dari orang tuanya.
Beruntung, Malahayati diberi kebebasan menentukan pendidikan formal. Dia kemudian memilih akademi angkatan bersenjata milik kesultanan bernama Mahad Baitul Maqdis. Akademi tersebut terdiri dari angkatan darat dan angkatan laut.
Malahayati, pahlawan asal Aceh. Tak cuma Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia, Aceh juga punya Malahayati, perempuan pertama dunia yang tercatat bergelar laksamana. Armada lautnya diberi nama Inong Balle.
Laksamana Malahayati pula yang melatih para janda menjadi prajurit Kesultanan Aceh yang tangguh. Bersama pasukannya. Laksamana Malahayti melawan penjajah Belanda dan Portugis tak hanya di Aceh tetapi juga sampai ke Pantai Timur Sumatera.
Inong berarti wanita dan Balle dalam bahasa Aceh berarti janda. Dia memimpin perang dengan prajurit para janda Aceh yang suaminya gugur di pertempuran Selat Malaka.
Pasukan Inong Balee pernah membangun benteng setinggi 100 meter dari permukaan laut yang menghadap langsung ke laut. Selain itu, pasukan Inong Balee juga memiliki pangkalan militer di Teluk Lamreh Krueng Jaya.
Strategi matang inilah yang berhasil membuat Laksamana Malahayati membunuh Cornelis de Houtman pada pertempuran tahun 1599. Cornelis de Houtman tewas di atas kapal perang.
Pribadi Laksamana Malahayati yang tangguh membuat Sultan Aceh mempercayakan mempercayakan pertempuran melawan penjajah kepadanya.
Perjuangan Laksamana Malahayati melawan penjajah harus terhenti sekitar tahun 1606. Ia gugur saat bertempur melawan pasukan portugis di Perairan Selat Melaka. Jasad Malahayati dimakamkan di lereng Bukut Lamkuta, Banda Aceh.
Makam Laksamana Malahayati berada di puncak bukit kecil sebelah utara desa Lamreh. Dia mendapat gelar pahlawan nasional pada 6 November 2017 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Nah itulah tadi profil dari Laksamana Malahayati Panglima Angkatan Laut perempuan dunia yang sangat menginspirasi kaum perempuan lainnya yang ingin turut berjuang demi menjaga keamanan negara melalui angkatan laut.