Pentingnya mengenal penyebab pilek Anda sebelum mengatasinya!
Womenpedia.id – Pilek merupakan penyakit yang sangat umum saat pergantian cuaca yang ekstrim. Kondisi dimana hidung anda mengeluarkan cairan berupa lendir yang biasa disebut dengan ingus. Lendir inipun terkadang berwarna bening, hijau, atau bahkan kekuningan. Tumbuh manusia normalnya memproduksi lendir loh. Lendir ini berfungsi agar tubuh tetap dalam keadaan lembab, bertujuan supaya anda dapat bernapas dengan lancar.
Terkadang, ada kondisi dimana tubuh manusia memproduksi lendir secara berlebihan. Seperti terkena debu dan polusi, alergi, udara dingin, hingga virus. Pada tahun 2019, saat COVID-19 sedang marak-maraknya diperbincangkan di seluruh dunia. Pilek merupakan salah satu gejala dari corona virus. Oleh sebab itu, tidak ada salahnnya jika anda ingin memeriksa penyakit ini sesegera mungkin. Anda dapat diarahkan oleh tenaga medis untuk menjalani Rapid Test Antibody, Swab Antigen, dan PCR.
Dalam beberapa kasus, pilek biasanya disertai dengan gejala-gejala lain yaitu hidung tersumbat, sulit bernapas, bersin (flu), batuk, sakit tenggorokan, dan tubuh terasa lelah. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Jika anda mengidap pilek dalam jangka waktu yang lama, anda harus mendapatkan perhatian lebih dari tenaga medis.
Pilek mempunyai beberapa gejala yang sudah dianggap serius. Kalau memiliki gejala seperti keluar lendir kehijauan atau berdarah disertai dengan bau yang tidak sedap. Nyeri pada sinus, pilek yang berlangsung selama lebih dari 10 hari, sakit kepala disertai demam dengan suhu badan mencapai 39°C ke atas. Nyeri hebat pada dahi atau wajah, sesak napas, lender yang keluar akibat benturan pada kepala atau cedera. Berikut ini adalah penyebab pilek yang harus anda ketahui:
Penyebab Pilek Anda Sebelum Mengatasinya
1. Infeksi

Seseorang yang terinfeksi virus atau bakteri tertentu akan otomatis mengalami pilek. Umumnya, batuk pilek yang biasanya kita temui disebabkan oleh infeksi virus rhinovirus dan virus-virus lainnya. Pilek dan influenza juga sering disamakan. Kondisi ini terjadi akibat virus-virus menyerang dan menginfeksi hidung, tenggorokan, dan sinus. Misalnya, respiratory syncytial virus (RSV), sinusitis, hingga COVID-19.
2. Pengaruh Cuaca atau Udara yang Dingin

Keseimbangan cairan pada hidung akan diubah oleh udara yang dingin dan kering. Sehingga, dapat membuat sistem saraf pada hidung akan mengeluarkan cairan. Udara yang dingin dan kering juga dapat mengakibatkan peradangan dan membuat hidung anda menjadi tersumbat.
3. Alergi

Alergi merupakan salah satu penyebab terjadinya pilek. Sebab, apabila seseorang mengalami allergen atau pemicu alergi, seperti debu, makanan atau minuman, bahkan bulu hewan. Hal ini akan memicu jaringan yang ada di dalam hidung akan menjadi radang. Sehingga, dapat merangsang produksi lendir. Kondisi ini sering dikenal sebagai rhinitis alergi.
4. Efek samping obat-obatan

Obat tekanan darah tinggi, pil KB, obat kejang, dan obat penyakit jantung dapat menimbulkan pilek sebagai efek sampingnya. Obat-obatan yang dapat meringankan hidung tersumbat atau sering disebut obat semprot hidung dekongestan seharusnya di konsultasikan kepada dokter. Pemakaian obat ini harus dibatasi selama 3 hari.
5. Rhinitis nonalergi

Kondisi dimana hidung sering pilek tetapi tidak mengalami gejala-gejala seperti infeksi, alergi, atau penyakit-penyakit tertentu. Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya rhinitis nonalergi ini, yaitu perubahan hormon atau hormon yang tidak stabil, asap rokok atau zat kimia, makanan atau minuman tertentu, mengonsumsi obat, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur.
Ada faktor yang dapat meningkatkan risiko pilek dan hidung tersumbat antara lain usia. Anak-anak yang berusia di bawah enam tahun sangat berisiko terkena pilek. Sebab, pada usia itu sistem imun belum sempurna. Sehingga, tidak optimal dalam melakukan perlawanan terhadap banyak virus. Saat anda tidak memiliki jam tidur yang cukup, anda juga dapat berisiko terkena pilek loh. Karena ketika seseorang kurang tidur sistem kekebalan tubuh mereka pun berkurang atau mengalami penurunan.
Sehingga, anda dapat lebih rentan terinfeksi virus. Selain obat-obatan kimia, sejumlah bahan alami juga bisa digunakan untuk meringankan gejala pilek. Pilihlah obat pilek alami dengan kaya akan kandungan zink, vitamin C, atau vitamin D.