WHO telah menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) karena meningkatkan risiko infeksi ulang terkena COVID-19, maka diperlukan asupan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap bugar
Womenpedia.id – COVID-19 masih terhitung sebagai pandemi. Bahkan, kini COVID-19 bermutasi menjadi varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan bernama Omicron. Jelang akhir tahun ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi telah mengonfirmasi terdapat 5 kasus WNI yang diduga terpapar varian omicron pada Kamis, 16 Desember 2021.
Menurut Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University, bahaya yang ditimbulkan dari varian Omicron ini lebih berbahaya dari Delta. Bahkan, potensi penularannya ini 70 kali dan bereplikasi di bronkus, saluran penapasan.
Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tetap menetapkan Omicron sebagai varian of concern (VOC) karena meningkatkan risiko infeksi ulang terkena COVID-19.
Meski tren angka COVID-19 menurun di Indonesia, namun kita mesti waspada untuk mengantisipasi lonjakan gelombang berikutnya seperti yang terjadi pada pertengahan Juli lalu.
Jaga Daya Tahan Tubuh
Hal utama yang mesti dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya adalah memperhatikan asupan. Seperti halnya, mengonsumsi Habbatussauda atau Nigella Sativa, salah satu jenis tanaman subtropis dari Timur Tengah. Rupanya, sejak lama biji tanaman ini telah dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk berbagai macam jenis penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh. Habbatussauda memiliki berbagai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, B1, B6, C, dan E. Herbal ini termasuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik dengan kandungan thymoquinone. Senyawa thymoquinone memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, dan imunomodulator.
“Banyak herbal yang diyakini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh seperti habbatussauda yang telah terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19. Saat ini, semakin banyak studi pemodelan yang membuktikan bahwa thymoquinone pada habbatussauda dapat menempel pada protein spike virus Covid-19 dan menghambat virus untuk menginfeksi paru-paru. Selain itu, thymoquinone juga mampu memblokir badai sitokin yang mempengaruhi keparahan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit,” ujar Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Afifah K. Vardhani, M.Si.
4 Fakta Kandungan Pada Habbatussauda, antara lain:
- Thymoquinone pada habbatussauda mampu menunjukkan aktivitas antivirus serta menghambat replikasi virus SARS-CoV-2, dikutip dari buku “Thymoquinone: A Promising Natural Compound with Potential Benefits for COVID-19 Prevention and Cure. Drug Design, Development and Therapy”.
- Kandungan thymoquinone dalam habbatussauda memiliki potensi menghentikan aktivitas virus corona dalam tubuh, dilansir dari uts.edu.au/news/health-science/promising-new-treatment-covid-19-infection.
- Berdasarkan buku “Prophetic Medicine-Nigella Sativa (Black cumin seeds) – Potential herb for COVID-19?, J Pharmacopuncture:, Herbal yang terkenal dengan julukan ‘Penyembuh Segala Macam Penyakit’ ini juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respon imun, mengurangi respon peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis.
- Habatussauda juga menjadi salah satu herbal yang disebut dalam surat edaran Nomor HK.02.02/IV/2243/2020 Kementerian Kesehatan RI mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan, bersumber dari yankes.kemnkes.go.id mengenai pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan.
Manfaat madu untuk daya tahan tubuh
Sama dengan habatussauda, madu sudah sejak lama dikenal masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan. Selain rasanya yang manis, madu mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut adalah vitamin A, B kompleks, C, E, K, asam fenolik, karotenoid, flavonoid. Senyawa fitonutrien pada madu dapat memperkuat sel imun dalam tubuh. Hal ini dapat memperkecil peluang terjadinya infeksi. Terlebih, madu juga berkhasiat sebagai antijamur dan antibakteri. Dengan demikian, mengkonsumsi madu secara rutin dapat merangsang tubuh untuk memproduksi sel-sel imunitas dan metabolisme tubuh akan menjadi lebih kuat.
“Mengonsumsi madu dapat menjadi salah satu terapi tambahan untuk pasien Covid-19. Studi in vitro yang dilakukan di berbagai penelitian menunjukkan bahwa komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus. Dan berdasarkan uji praklinik, chrysin dan kaempferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru,” kata dr. Afifah K. Vardhani.
Kombinasi madu dan habbatussauda berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, serta baik untuk dijadikan terapi tambahan khususnya di musim liburan akhir tahun. Kombinasi habbatussauda dan madu juga efektif mempercepat pemulihan pasien Covid-19 serta peningkatan daya tahan tubuh pada pasien Covid-19. Kebaikan madu dan habbatussauda dapat diperoleh secara praktis dalam KOJIMA.
Kojima dari PT Deltomed Laboratories
Diany Kemalasari, Brand Manager KOJIMA menjelaskan, “Konsumsi madu habbatussauda KOJIMA selama pandemi dan musim libur sangat baik untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas seluruh anggota keluarga. Kandungan madu dan habbatussauda dalam KOJIMA berfungsi sebagai imunostimulan yang memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh, serta phytonutrients sebagai penambah nutrisi alami juga telah dibuktikan oleh Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada. Selain itu, KOJIMA juga mengandung buah kurma sebagai sumber nutrisi dan antioksidan tinggi yang baik bagi tubuh, serta tambahan asam jawa (tamarin) yang membuat rasa KOJIMA enak dan menyegarkan.”
“KOJIMA aman untuk dikonsumsi setiap hari oleh anak, dewasa maupun lansia. Untuk mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh sebaiknya minum KOJIMA 2 kali sehari setiap hari. KOJIMA dapat diminum langsung atau dikonsumsi sebagai pendamping makanan dan minuman untuk menambah kelezatan. KOJIMA saat ini juga hadir dalam kemasan stickpack 15ml, botol 280ml, botol PET 140ml dan botol PET 100ml yang praktis, ekonomis dan terjangkau,” tutur Maria Eleison, Head of Marketing PT Deltomed Laboratories.
KOJIMA diproduksi secara modern oleh PT Deltomed Laboratories dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Kojima juga sudah tersertifikasi Halal dari MUI.