Menyimak beberapa penyebab diare berikut ini.
Womenpedia.id – Diare merupakan salah satu penyakit gangguan pencernaan yang biasannya berangsur selama beberapa hari saja. Kepadatan yang rendah pada tinja yang dapat membuat tekstur tinja lebir berair, akan tetapi diare diiringi dengan gejala – gejala lain seperti mual, muntah, nyeri di perut, kembung, demam, darah atau lender pada tinja, sampai dapat mengakibatkan penurunan pada berat badan. Jika Anda mengalami diare yang berangsur cukup lama, maka kemungkinan besar terdapat masalah yang serius pada pencernaan Anda.
Pembagian Diare
Diare terdapat dua bagian yakni diare jangka pendek (akut), dan diare jangka panjang (kronis). Diare jangka pendek atau akut berlangsung selama 1 sampai 2 hari, setelah itu akan hilang dengan sendirinya.diare jenis ini biasanya disebabkan oleh makanan dan minuman yang mungkin tidak sehat atau terinfeksi bakteri atau bisa juga disebabkan oleh virus.
Diare jangka panjang atau kronis yakni diare yang berlangsung selama beberapa minggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah kesehatan pada sistem pencernaan seperti sindrom iritasi pada usus besar. diare akut disebabkan oleh beberapa infeksi, alergi, intoleransi makanan, operasi perut hingga penggunaan obat obatan yangka panjang. Namun, terdapat penyebab-penyebab diare yakni sebagai berikut :
Penyebab Diare
1. Virus
Ada beberapa virus penyebab diare seperti virus Norwalk atau norovirus, Adenovirus Enteric, Cyntomegalovirus, Astrovirus, dan virus hepatitis. Ada juga virus yang menyerang diare pada anak anak yaitu bernama Rotavirus. Seperti virus yang menggemparkan seluruh negara pada tahun 2019 yaitu coronavirus karena memiliki gejala mual, muntah, hingga diare. Inilah yang menjadi penyebab pertama diare.
2. Fruktosa
Fruktosa merupakan kandungan gula alami yang terdapat pada buah buahan dan madu. Namun, pada minuman berkemasan kerap menambahkan pemanis buatan ataupun perisa buatan. Beberapa pemanis buatan yang tidak dapat diserap seperti pemanis yang terdapat pada permen karet. Sorbitol, erythritol, xylitol dan manitol merupakan pemanis yang mengandung gula alkohol.
3. Operasi
Saat anda telah menjalankan operasi pada sistem pencernaan seperti pengangkatan usus buntu, kandung empedu hati, pancreas, limpa, dan lambung dapat menjadi penyebab diare loh.
4. Bakteri
Coli atau parasit yang terpapar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat menjadi penyebab diare. Saat anda melakukan perjalanan yang jauh, anda bisa saja terkena diare pelancong. Diare traveler biasanya terjadi disebabkan oleh makan dan air minum yang terkontaminasi bateri, virus, serta parasit. Diare pelancong ini biasanya merupakan jenis diare akut yang hanya terjadi beberapa hari saja.
Namun, diare ini dapat menjadi penyakit yang serius jika mengunjungi negara – negara berkembang. Clostridioides difficile dikenal juga dengan sebutan virus C merupakan salah satu jenis virus yang dapat disebabkan oleh pemberian antibiotik saat rawat inap. Beberapa bakteri jahat yang dapat menyebabkan diare termasuk campylobacter, escherichia coli (E. Coli), salmonella, dan shigella.
Parasit ini juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan air yang anda konsumsi dan dapat menetap pada sistem saluran pencernaan Anda. Parasit yang dapat menyebabkan diare antara lain cryptosporidium enteritis, entamoeba histolytica, dan girdania lamblia.
5. Obat-Obatan
Obat-obatan seperti antibiotik yang biasanya digunakan untuk meredakan infeksi dengan membunuh bakteri jahat, namun obat ini juga dapat membunuh bakteri baik juga loh. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri pada usus. Selain obat antibiotik, obat-obatan lain juga seperti obat anti kanker dan antasida dengan kandungan magnesium di dalamnya dapat menyebabkan diare. Mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang dapat menjadi penyebab munculkan diare kronis. Obatobbatan seperti antibiotik dapat mengunah flora usus normal dan dapat meningkatkkan kemungkinan infeksi Clotridiooides difficile yang dapat mengakibatkan diare kronis.
6. Intoleransi Laktosa
Laktosa sangat umum ditemukan pada produk yang mengandung susu. Intoleransi pada laktosa akan meningkat seiring bertambahnya usia di karenakan kadar enzim yang dapat membantu mencerna kandungan laktosa dapat menurun, sehingga dapat menyebabkan diare dan masalah pencernaan lainnya. Intoleransi makanan juga terdapat pada makanan yang mengandung susu, kedelai, biji bijian sereal, telur, dan makanan laut.
Itulah 6 penyebab diare jangka pajang (kronis) dan jang pendek (akut). Oleh sebab itu, Anda harus menjaga kebersihan dan sterilisasi makanan yang Anda agar dapat memperkecil kemungkinan bakteri dan virus dapat mengotaminasi pada makanan dan minuman Anda.