IBI dan e-Nutri Luncurkan Kalkulator Zat Besi untuk Cegah Anemia pada Ibu dan Anak

IBI dan e-Nutri Luncurkan Kalkulator Zat Besi untuk Cegah Anemia pada Ibu dan Anak
Istimewa

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bersama e-Nutri meluncurkan Kalkulator Zat Besi dalam program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia. Inovasi ini bertujuan menjangkau 500.000 ibu dan anak di Indonesia untuk deteksi dini serta pencegahan anemia defisiensi besi demi mewujudkan Generasi Emas 2045.

Womenpedia.id – Dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Anemia Sedunia 2025, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bersama e-Nutri meluncurkan program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia. Program ini mengusung gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi, yang bertujuan menurunkan angka anemia pada ibu dan anak di Indonesia.

Peluncuran program ini dilakukan secara serentak sejak 1 Februari 2025 di seluruh Indonesia dan hari ini diadakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. IBI menargetkan program ini dapat menjangkau 500.000 ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak dengan memanfaatkan fitur Kalkulator Zat Besi dalam aplikasi e-Nutri. Kalkulator ini memungkinkan bidan dan tenaga kesehatan untuk menilai serta memantau risiko defisiensi besi secara mandiri dengan mudah.

Anemia dan Dampaknya pada Ibu dan Anak

Anemia defisiensi besi masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Data menunjukkan bahwa 28% ibu hamil dan 1 dari 4 anak di bawah usia lima tahun mengalami anemia. Penyebab utamanya adalah kurangnya asupan zat besi dalam pola makan harian.

Read More

Dampak anemia sangat serius, terutama pada anak-anak, karena dapat menyebabkan stunting, gangguan perkembangan otak, serta menurunkan daya ingat dan kecerdasan. Bagi ibu hamil, anemia dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan serta berdampak pada kesehatan janin.

Ketua Umum Pengurus Pusat IBI, Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM, menegaskan bahwa deteksi dini sangat penting untuk mencegah anemia. “Bidan memiliki peran sentral dalam pencegahan dan deteksi dini anemia defisiensi besi bagi ibu dan anak. Skrining yang terintegrasi dalam pelayanan sehari-hari bidan menjadi kunci utama dalam menurunkan angka anemia, serta mencegah kematian ibu dan bayi serta stunting,” ungkapnya.

Kalkulator Zat Besi: Inovasi Teknologi untuk Skrining Mandiri

Aplikasi e-Nutri dirancang untuk membantu bidan dalam pelayanan kesehatan harian. Salah satu fitur unggulannya adalah Kalkulator Zat Besi, yang berfungsi sebagai alat skrining faktor risiko anemia bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 6 bulan – 6 tahun.

Fitur ini berbasis kuesioner sederhana yang terdiri dari 7–10 pertanyaan terkait pola makan sehari-hari. Skrining ini hanya memerlukan waktu sekitar 3 menit dan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan intervensi yang tepat.

Gladys Samosir, Digital Engagement Lead e-Nutri, menjelaskan bahwa Kalkulator Zat Besi dikembangkan berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) dan disesuaikan dengan Angka Kebutuhan Gizi (AKG) di Indonesia. “Kami berharap fitur ini dapat diintegrasikan secara berkelanjutan dengan pelayanan kesehatan, tidak hanya untuk bidan tetapi juga tenaga kesehatan lainnya, guna mendukung pencegahan anemia defisiensi besi pada ibu dan anak di Indonesia,” katanya.

Komitmen Berkelanjutan untuk Indonesia Bebas Anemia

Bidan merupakan 26,2% dari total tenaga kesehatan di Indonesia, yang memiliki peran strategis dalam skrining dan pencegahan anemia. Oleh karena itu, pemanfaatan Kalkulator Zat Besi diharapkan dapat meningkatkan deteksi dini dan mempercepat intervensi bagi ibu dan anak yang berisiko anemia.

Kami menyambut baik kolaborasi dengan e-Nutri dalam Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia. Kami berharap komitmen ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak ibu dan anak di Indonesia untuk menurunkan angka anemia defisiensi besi,” tutup Dr. Ade Jubaedah.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Indonesia dapat semakin dekat dengan Generasi Emas 2045, di mana anak-anak tumbuh dengan sehat, cerdas, dan bebas dari anemia.

Related posts