Helena Rubinstein, Pemimpin Kerajaan Kosmetik

Helena Rubinstein, Pemimpin Kerajaan Kosmetik
Helena Rubinstein memulai bisnis dari awal hingga menjadi pemimpin kerajaan kosmetik dunia (Foto: The New Yorker)

Womenpedia.id –  Inisial HR yang tercantum pada produk-produk skin care, make up, dan Fragrance dikenal sebagai produk mewah. Sebab, produk-produk HR yang masuk ke Indonesia itu berkisar antara Rp300 ribu-an hingga 6 juta-an. Bisa dibayangkan betapa premium produk-produk kecantikan HR. Tidak heran bila deretan selebritas dunia pun menggunakan kosmetik HR.

Sebenarnya, siapa sih sosok di balik produk premium kelas dunia tersebut? Ya! Helena Rubenstein adalah perempuan yang dijuluki “Ratu Kosmetik Modern” di dunia sekaligus mencatatkan dirinya sebagai salah perempuan terkaya di dunia.

Pengaruhi Dunia dengan Kecantikan dan Cinta

Helena Rubinstein lahir pada 25 Desember 1870 di Krakow, Polandia. Ia merupakan sulung dari 8 bersaudara dan dibesarkan oleh keluarga kelas menengah.

Read More

Ibunya selalu memberikan pendidikan kepada delapan putrinya bahwa mereka memiliki pengaruh ke dunia melalui kekuatan kecantikan dan cinta. Sebagai contoh merawat kecantikan, sang ibu meracik sendiri krim kecantikan.

Sebagai anak tertua, ia membantu sang Ayah melakukan pembukaan. Kemudian, Rubinstein sempat berkuliah di jurusan kedokteran. Namun, karena dia lebih senang bekerja di laboratorium dibanding di rumah sakit, akhirnya dia mengakhiri sekolahnya. Orang tuanya mengizinkan Rubinstein tidak melanjutkan kuliah asal menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Tapi, dia menolak pernikahan yang diatur orang tuanya, dan pindah ke Australia.

Mulai Bisnis di Australia

Keputusannya menolak perjodohan membawa Rubinstein tinggal bersama sang paman di Australia.

Tak ketinggalan, dia membawa krim kecantikan ibunya yng terbuat dari campuran herbal, almond, dan ekstrak pohom cemara Carpathian.

Usaha Mulai Berkembang

Dari kerja serabutan akhirnya Rubinstein berhasil menjual produknya berkat bantuan seorang perempuan. Ia pun kemudian memiliki toko di Melbourne.

Di sanalah, ia bertemu dengan jurnalis Polandia-Amerika Edward William Titus dan menikah pada Juli 1908 di London.

Bekerja 18 jam sehari, Rubinstein menghasilkan keuntungan dan membawa Dr. Jacob Lykusky, dokter yang meracik krim ibunya untuk memproduk lebih banyak produk kecantikan.

Bangun Kerajaan Kosmetik

Pada tahun 1908, Rubinstein pergi ke London dengan £100.000 untuk diinvestasikan dalam bisnisnya, dan dalam waktu kurang dari setahun dia telah membuka Salon de Beauté Valaze milik Helena Rubinstein.

Dia segera membeli salon Paris dan melibatkan saudara perempuannya Pauline untuk menjalankannya. Satu-satunya hal yang memperlambat bisnis Rubinstein adalah ketika dia hamil dan melahirkan dua putra pada tahun 1909 dan 1912.

Rubinstein kemudian membuka salon di New York pada tahun 1916. Salon di San Francisco, Boston, Philadelphia, Chicago, dan Toronto menyusul, begitu pula penjualan. produknya di department store.

Helena Rubinstein, Pemimpin Kerajaan Kosmetik
Produk-produk kecantikan HR (Foto: Cosmetics Business)

Lalu, Rubinstein mengajarkan para bintang muda Hollywood untuk merias wajah dengan benar pada tahun 1920-an.

Saat datang ke New York, dia memiliki persaingan sengit dengan Elizabeth Arden dan Charles Revson, pendiri Revlon, dan pada tahun 1928 Rubinstein menjual bisnis Amerika-nya ke Lehman Brothers.

Namun karena harga jatuh, ia kembali membelinya segera karena kehancuran pasar saham berikutnya membuat produk-produknya dijual dengan harga diskon besar-besaran.

Hubungan pernikahan Rubinstein dan Titus pun kandas. Mereka bercerai pada tahun 1937.

Kisahnya tertulis dalam “My Life for Beauty”

Pada musim panas berikutnya dia menikah dengan pangeran Rusia Artchil Gourielli-Tchkonia dengan usia 20 tahun lebih muda. Ia merupakan penyokong diri Rubinstein.

Helena Rubinstein, Pemimpin Kerajaan Kosmetik
Helena Rubinstein dan suaminya, Prince Artchil Gourielli-Tchkonia (Foto: news.in-24)

Ia menjadi janda pada tahun 1955 dan putranya Horace pada tahun 1956.

Rubinstein pun mengelola bisnisnya hingga dia meninggal di New York City pada 1 April 1965 di usia 94 tahun. Setahun kemudian, otobiografinya, My Life for Beauty, diterbitkan.

Related posts