Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 2021 masyarakan diharapakan menerapkan gaya hidup sehat dengan mengendalikan asupan garam untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi.”
Womenpedia.id – Hari Kesehatan Nasional 2021 diperingati hari ini Kamis, (12/11/2021). Hari Kesehatan Nasional atau HKN ke-57 tahun ini mengangkat tema “Sehat Negeriku Tumbuh Negeriku”. Sejak pertama kali ditetapkan pada 12 November 1964, peringatan tahunan ini terus diselenggarakan dengan berbagai tema yang relevan dengan kondisi kesehatan Tanah Air.
Dalam rangka pembelian HKN ke-57, perusahaan produsen bumbu masak, PT Ajonomoto Indonesia mengadakan “Virtual Media Gathering” yang dikemas dalam format tur virtual pabrik di Ajinomoto Visitor Center, Kamis (12/11/2021).
Dalam acara ini PT Ajinomoto Indonesia turut menghadirkan narasumber ahli di bidang pangan & gizi yaitu Prof Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan & Gizi Pangan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB. Dalam sharing sessionnya, Prof Ahmad menjelaskan salah satu strategi dalam mewujudkan hidup sehat, yaitu dengan pengendalian asupan garam.
“Untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan dari anjuran Kementerian Kesehatan RI tentang asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Prof Ahmad.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi.
Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. “Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.
Selain sebagai strategi diet rendah garam, Prof Ahmad mengungkapkan bahwa penggunaan bumbu umami seperti MSG pada masakan juga memiliki berbagai manfaat lain seperti meningkatkan selera makan sekaligus meningkatkan performa harian, meningkatkan pencernaan makanan berprotein.
Umami juga mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.
Menurut Public Relations Dept Manager PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya selaku Hari Kesehatan Nasional menjadi momentum yang penting bagi semua untuk saling mengingatkan tentang pentingnya menerapkan gaya hidup sehat terutama di masa pandemi Covid-19.
“Harapannya, melalui sharing session ini teman-teman media bisa menyebarluaskan pentingnya penerapan gaya hidup sehat dan juga fakta informatif dan ilmiah tentang bumbu umami seperti MSG. Kemudian, kegiatan tur virtual pabrik di Ajinomoto Visitor Center kami ini juga bisa menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat terkait produk-produk bumbu Ajinomoto yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan alami,” ujar Grant.
“Sebenarnya kami ingin sekali mengundang teman-teman media secara langsung berkunjung ke Ajinomoto Visitor Center kami yang berlokasi di Pabrik Karawang. Harapannya semoga di kesempatan media gathering berikutnya kami bisa mengundang teman-teman semua secara langsung,” lanjutnya.
PT Ajinomoto Indonesia tidak akan terus menghadirkan kelezatan melalui penjualan, tetapi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia sebagai perusahaan penyedia solusi untuk permasalahan makanan dan kesehatan.
Sejarah Hari Kesehatan Nasional
Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati pada 12 November setiap tahunnya. Tahun ini HKN mencapai usia emas. Tema HKN ke-50 tahun ini adalah Indonesia Cinta Sehat, dengan subtema yang dipilih yaitu Sehat Bangsaku Sehat Negeriku. Tema ini berarti penting untuk menjadikan budaya hidup sehat sebagai bagian dari keseharian bangsa Indonesia.
Menilik kembali pada sejarah, pada era tahun 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat indonesia. Ratusan ribu jiwa terenggut akibat malaria, itulah yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pemberantasan malaria atau pemberantasan malaria di seluruh penjuru Tanah Air.
Guna mencapai hal tersebut, tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 berubah namanya menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM). Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung.
Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh presiden Soekarno pada tanggal 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi dengan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.
Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria. Karena itu, pada 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama. Hal inilah yang menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.