Womenpedia.id – Osteoporosis biasanya erat dikaitkan dengan penyakit lansia, siapa bilang? Buat Womans yang tergolong kaum rebahan di masa pandemi ini mesti berhati-hati. Pasalnya, gaya hidup jarang bergerak berisiko osteoporosis.
“Di masa pandemi ini kita mengalami keterbatasan aktivitas fisik. Termasuk pula perubahan pola makan yang menyebabkan risiko osteoporosis,” ujar Ketua Umum Perhimpuanan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR di tengah webinar “Perjalanan Menuju Tulang Sehat Dimulai Sekarang” dalam Rangka Hari Osteoporosis Sedunia.
Menurut dr. Bagus, berolahraga selain memperkuat tulang juga turut mencegah terjadinya osteoporosis.
“Osteoporosis menyebabkan patah tulang. Osteoporosis menjadi penyebab 8,9 juta kasus patah tulang setiap tahun. Atau setiap 3 detik terjadi kasus patah tulang. Dan patah tulang ini menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas, dan kematian,” sebutnya.
Oleh karena itu, dr. Bagus mengajak siapa pun untuk mencegah osteoporosis dengan memulai hidup sehat dan mengasup nutrisi yang baik bagi tubuh.
Ia memaparkan bahwa latihan fisik minimal 30 sampai 60 menit dalam tiga hingga lima kali seminggu dapat mengurangi risiko osteoporosis yang paling rentan keropos seperti pangkal paha, tulang belakang bagian bahwa, dan pergelangan tangan.
Selain latihan fisik, dr. Bagus mengatakan,”Mengonsumsi kalsium yang cukup yaitu 1.000 mg per hari (1.200 mg/hari untuk lansia), Vitamin D 600 IU, protein, kalium, kolagen dan mineral.”