Womenpedia.id – Ishtar merupakan dewi Mesopotamia yang berpengaruh pada Mesopotamia kuno, yang kini dikenal sebagai Irak modern, sebagian Iran, Suriah, Kuwait, dan Turki. Pengaruh dan perannya mempengaruhi agama dan budaya timur kuno saat itu. Mesopotamia merupakan rumah bagi banyak kerajaan besar pertama di dunia, termasuk Kekaisaran Akkadia, Babilonia, dan Asyur.
Dalam bahasa Akkadia, Ishtar adalah dewa yang terkait erat dengan cinta romantis, ikatan cinta antar manusia, dan cinta secara seksual. Tapi di sisi lain, kelembutan tersebut juga dikombinasikan dengan dirinya yang merupakan dewi prajurit untuk membalas dendam.
Berdasarkan sumber sastra kuno, sang dewi terkenal dengan dua mitos ternama di Mesopotamia, yakni kisah Gilgamesh dan Keturunan Ishtar ke Netherworld.
Dalam kisah Gilgamesh yang merupakan sastra epik dunia menceritakan pahlawan muda Gilgamesh, raja setengah dewa dari kota Uruk. Ketika itu Gilgamesh membersihkan senjtanya usai bertempur dengan penjaga hutan, Humbaba. Ishtar melihat ketampanan raja muda tersebut. Sayang, lamaran Ishtar ditolak Gilgamesh.
Ishtar menjadi dewi yang kejam dan ia melakukan ancaman untuk membalas dendam kepada Gilgamesh. Bahkan, dia meminjam Banteng Surga demi membalas dendam Gilgamesh.
Perilaku Ishtar inilah menjadi sejawaran bingung. Pasalnya, di balik kecantikannya, dia merupakan sosok dewi cinta yang menakutkan di medan perang. Diibaratkan kecantikannya adalah subjek cinta dan amarahnya bagaikan badai yang merusak. Ishtar memiliki keduanya.
Dalam puisi yang ditulisnya sendiri, Ishtar digambarkan sebagai gadis cantik. Tammuz memuji keindahan matanya. Puisi cinta menceritak kisah asmara mereka dan memiliki hubugan yang sangat mesra.

Dalam mitos Ishtar ke Netherworld, ia memiliki suami bernama Tammuz yang mewakili protagonis ilahi. Hubungan yang terjalin intim dan penuh cinta. Namun sayang, romansa tersebut berakhir tragis karena dipisahkan oleh ketidaksetiaan dan kematian.
Cinta dan perang merupakan kekuatan yang berpotensi menciptakan kekacauan. Walau demikian, cinta di Mesopotamia dapat bertahan dari kematian. Bagi Tammuz, cinta merupakan keselamatan dan perlindungan yang dia peroleh dari saudara perempuannya, Geshtinanna.
Tidak hanya Ishtar, perempuan dan balas dendam menjadi kombinasi populer dalam mitos kuno dan Roma, di mana perempuan tangguh seperti Electra, Clytemnestra, dan Medea menindas orang yang dianggap bersalah.