Selama berpuasa selama lebih dari 12 jam, tubuh terasa lapar, haus, kurang bertenaga. Oleh karena itu, diperlukan asupan yang mampu menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan susu yang mampu memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, mineral agar nafsu makan tetap terkendali.
Womenpedia.id – Godaan terbesar saat berbuka puasa adalah mengasup banyak porsi makanan. Apalagi stigma berbukalah dengan yang manis ini kerap dijadikan “senjata” balas dendam. Jika hal tersebut dibiarkan, tentu risiko penyakit menular pun mengintai.
Peningkatan Asupan Gula dan Lemak

Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK, Pakar Gizi Klinis menyebutkan bahwa selama berpuasa, tubuh manusia akan beradaptasi dan mengalami perubahan fungsi akibat berkurangnya asupan nutrisi selama lebih dari 12 jam yang dapat membuat tubuh terasa lapar, haus, lesu, kurang tenaga, daya tahan tubuh menurun, hingga konstipasi.
“Hal tersebut seringkali memengaruhi keinginan orang yang berpuasa untuk berbuka dengan menu makanan tinggi gula dan lemak, yang menyebabkan kadar kolesterol LDL meningkat setelah Ramadan dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit tidak menular lainnya,” ujar Dr. Fiastuti.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021 . Itu artinya, sebanyak 87% masyarakat Indonesia berpuasa di bulan Ramadan. Selama berpuasa terjadi peningkatan asupan energi dari gula dan lemak yang dikonsumsi masyarakat, sehingga protein dan zat-zat gizi mikro khususnya kalsium berpeluang besar mengalami penurunan. Jika dibiarkan, hal tersebut bisa menyebabkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, hiperglikemia, hipertensi, serta osteoporosis.
Atur Asupan Saat Puasa
Dokter Fiastuti Witjaksono melanjutkan bahwa selama berpuasa, pola makan akan berubah sehingga penting sekali mengatur asupan gizi saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan susu.
“Kandungan pada susu seperti karbohidrat (laktosa) dapat membantu karbohidrat selama puasa, kan-dungan protein mampu mencukupi asupan protein dan mengurangi kelebihan lemak tubuh, meningkatkan komposisi tubuh, dan menekan nafsu makan agar tetap terkendali, juga kandungan lemak baik dan mineral pada susu yang bermanfaat secara keseluruhan untuk tubuh manusia. Jika makanan bergizi dan susu dikombinasikan dengan baik, maka menjalankan ibadah puasa akan lancar, tetap bertenaga, dan memberikan manfaat untuk kesehatan.”
Dokter Fiastuti mengingatkan bahwa berpuasa memiliki manafaat kesehatan seperti menstabilkan gula darah, kolesterol darah, memastikan detak jantung teratur, menurunkan berat badan, membantu menurunkan tekanan darah tinggi sistolik sebesar 6 – 10% dan diastolic sebesar 4 – 10% , dan masih banyak lagi.
Peran Susu Saat Berpuasa

Berpijak dari hal tersebut, maka Haryadi Raharjo, STP., MSc., Scientific and Nutrition Fonterra Brands Indonesia merekomendasikan asupan susu. Alasannya, susu berperan penting di saat puasa sebagai asupan yang padat gizi yang memberikan energi untuk tubuh.
“Anlene Gold 5X dan Anlene Actifit 3X merupakan susu dengan lemak lebih rendah dan ting-gi protein berkualitas, tinggi kalsium dan kolagen serta difortifikasi dengan HI ZEnC yang berkontribusi terhadap fungsi normal daya tahan tubuh,” ujar Haryadi.
Ia mengatakan, dengan densitas gizi yang tinggi, Anlene Gold 5X dan Anlene Actifit 3X menjadi amunisi penting selama Ramadan untuk mendukung kebutuhan energi, kepadatan tulang, kelenturan sendi, kekuatan otot dan menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan aktif. Anlene Gold 5X dan Anlene Actifit 3X dengan HI ZenC juga memberikan asupan protein yang cukup untuk meminimalkan risiko penurunan fungsi muskuloskeletal (tulang, otot, dan persendian) yang terjadi akibat penuaan.
Tike Priatnakusumah, Health Enthusiast mengatakan bahwa dirinya saat menjalankan ibadah puasa, tetap mengimplementasikan standar pola makan keluarga dengan nutrisi lengkap sesuai anjuran Isi Piringku mulai dari karbohidrat, protein, sayur, buah dan susu baik di momen Ramadan guna menghindari risiko asupan nutrisi yang tidak seimbang.
“Saya dan keluarga masih berkesempatan mencicipi makanan manis atau makanan padat lemak saat berbuka, namun porsinya sangat dijaga agar tetap membiasakan pola makan yang baik sebagai bagian dari gaya hidup sehat supaya terhindar dari risiko berbagai penyakit tidak menular seperti kolesterol tinggi, asam urat, diabetes, dan lainnya. Untuk menjaga keseimbangan nutrisi, terutama di saat puasa, susu menjadi andalan keluarga kami. Saya selalu minum segelas Anlene Gold 5X setiap sahur dan berbuka puasa sebagai amunisi untuk memastikan agar tetap aktif dan produktif di saat Ramadan,” pungkasnya.