Womenpedia.id – Kepiawaian Anne Avantie mengemas kebaya sungguh diacungi jempol. Kebaya yang lekat dengan perempuan baya kini sangat akrab di kalangan anak muda tanpa meninggalkan nilai tradisional. Dobrakan Anne Avantie ini mengundang decak kagum banyak orang. Tak Heran bila dia pernah didapuk untuk merancang seluruh finalis miss Indonesia, bahkan hingga ajang bergengsi internasional, yakni Miss Universe.
Kehidupan Awal
Sianne Avantie atau yang lebih dikenal dengan nama Anne Avantie lahir di Rumah Sakit Bunda Semarang pada 20 Mei 1954.
Wanita keturunan Tionghoa ini menghabiskan masa kecilnya di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Anne lahir dari pasangan Hari Alexander dan Amie Indriati, kedua orang tuanya merupakan pengusaha dalam bidang masing-masing.
Ayahnya adalah seorang pengusaha otomotif, membuka bengkel untuk variasi mobil, sedangkan ibunya seorang pengusaha salon kecantikan.
Anne menikah dengan Yoseph Susilo pada tahun 1991, hingga kini keduanya telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Intan Avantie, Ernest Christoga Susilo dan Ian Tadio Christoga Susilo.
Ibu tiga orang anak ini merupakan anak ke-22 dari 24 bersaudara.
Sejak Kecil Menyukai Mode
Anne kerap membuat dan menjual hiasan pita rambut ke teman-temannya di bangku sekolah dasar. Talenta itu diturunkan dari sang ibu yang seorang penjahit.
Karena berasal dari keluarga yang bermasalah, Anne sempat putus asa. Apalagi, dia hanya dapat menyelesaikan sekolah hingga Sekolah Menengah Pertama.
Namun, Anne tidak bermuram durja, dia bangkit dan berjanji mengubah nasib keluarganya kelak.
Ia pernah berjualan mangga hingga menjadi SPG produk kosmetik, hingga akhirnya saat ini menjadi perancang busana.
Terpanggil Jadi Perancang Busana
Anne kembali terpanggil menekuni mode yang menjadi passion-nya sejak kecil pada tahun 1989.
Dia mengawali dari karir berbekal rumah kontrakan bernama “Griya Busana Permatasari” degan dua mesin jahit.
Anne memulai usahanya dari nol tanpa berbekal pengetahuan mendesain. Hanya pada berpegang pada intuisinya.
Dia mendesian kostum penari yang berciri manik-manik sekaligus juga menyukai kostum tari.
Dengan kegigihannnya, Anne dikenal dengan perancang busana kebaya kontemporer dengan potongan asimetris. Potongan tersebut belum pernah dilakukan perancang busana siapapun.
Kerena kekhasan desain itulah, Yayasan Putri Indonesia pun menjadi pelanggan setia Anne Avantie yang kerap kali menggunakan jasanya untuk merancang kebaya bagi para finalis Putri Indonesia dari tahun ke tahun. Selain itu, karyanya juga dibawa ke ajang Miss Universe.
Masih Berpusat di Semarang
Tahun 2010, Anne berhasil mendirikan dua butik di Mal Kelapa Gading dan Roemah Penganten, Grand Indonesia.
Tidak hanya itu, ia juga memiliki toko yang diberi nama Pendopo yang menjual produk seni dalam negeri hasil karya pengrajin UKM (Usaha Kecil Menengah).
Meski telah berekspansi ke ibu kota, ia tidak meninggalkan rumah kerjanya yang bertempat di Semarang.
Baginya tempat tersebut telah menjadi saksi hidupnya dalam jatuh bangun meniti karier sebagai perancang kebaya.
Untuk mengikuti kemajuan zaman, Anne Avantie juga mendirikan situs resmi Anneavantiemall.com yang merupakan e-commerce untuk menjual hasil kerajinan UKM
Menerima Sejumlah Penghargaan
Karya yang sempat dicibir rupanya tidak membuat Anne menyerah. Karena itulah, dirinyaa memperoleh berbagai macam penghargaan dan pengakuan terhadap inovasi kebaya yang dilakukan. Tahun 2004 ia mendapatkan Upakarti Kartini Indonesia dari mendiang ibu Ani Yudhoyono. Anne juga mendapatkan penghargaan “Lifetime Achievment” dalam I Fashion Festival (IFF) & Masterpiece 2019.