PT Ajinomoto Indonesia perkuat komitmen kesehatan kerja lewat partisipasi di Simposium IDKI 2025, hadirkan program edukasi gizi, kampanye Bijak Garam, dan inisiatif sehat bagi karyawan.
Womenpedia.id – PT Ajinomoto Indonesia menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan berpartisipasi dalam Simposium dan Workshop Kesehatan Kerja yang digelar Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) di Manhattan Hotel, Kuningan, Jakarta.
Acara ini menghadirkan para pakar kesehatan kerja, dokter perusahaan, HRD, serta profesional HSE dari berbagai sektor industri. Fokus utama kegiatan adalah memperkuat kapasitas dokter perusahaan dalam menghadapi tantangan kesehatan kerja modern, sekaligus mendorong kolaborasi lintas sektor agar dunia usaha mampu beradaptasi dengan kompleksitas isu kesehatan kerja saat ini.
Partisipasi Ajinomoto sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung kesejahteraan berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi melalui pendekatan AminoScience. Tak hanya berkontribusi secara eksternal, Ajinomoto juga konsisten membangun budaya hidup sehat di lingkungan internal perusahaan lewat berbagai inisiatif Ajinomoto Health Provider.
Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah Health Provider Badges Program, sebuah inisiatif edukatif untuk meningkatkan literasi gizi dan kesehatan karyawan. Menurut Indra Nurcahyo, Head of Human Resources Department PT Ajinomoto Indonesia, program ini terbukti efektif dengan adanya peningkatan signifikan pada hasil Medical Check Up (MCU) tahunan karyawan. Program ini juga mendorong pola makan bergizi seimbang, ditambah kegiatan pendukung seperti Fun & Health Activities, olahraga rutin, dan lose weight challenge.
Keberhasilan program tersebut turut dipaparkan oleh dr. Rafael Nanda R, MKK, Wakil Sekretaris Pengurus Pusat IDKI, dalam sesi “Nutrition Related Diseases Program at Work”. Ia menegaskan bahwa edukasi konsisten dan pendekatan terstruktur terbukti mampu mendorong perubahan perilaku sehat di tempat kerja.
Selain itu, isu penyakit degeneratif juga menjadi perhatian dalam simposium. Dalam sesi bertajuk “Be Wise in Using Salt”, dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, dari RS Premier Bintaro, menyoroti bahaya konsumsi garam berlebih yang dapat memicu hipertensi dan penyakit jantung. Ia mengingatkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi garam dua kali lipat dari batas rekomendasi WHO.
Sebagai solusi, Ajinomoto mengampanyekan gerakan Bijak Garam dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan menggantinya sebagian dengan MSG AJI-NO-MOTO®️ yang memiliki kandungan natrium lebih rendah. Formula ini diyakini dapat menjaga cita rasa tanpa meningkatkan risiko kesehatan.
Melalui partisipasi aktif di simposium IDKI 2025, Ajinomoto berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Perusahaan percaya bahwa menciptakan lingkungan kerja sehat akan mendukung produktivitas, kesejahteraan karyawan, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional.