Ilmuwan perempuan di dunia yang sangat menginspirasi berikut ini.
Womenpedia.id -ilmuwan merupakan orang yang ahli atau berkecimpung dalam suatu ilmu pengetahuan. Untuk menjadi seorang ilmuwan tidaklah mudah, sebab memerlukan proses yang panjang untuk mendalami suatu ilmu pengetahuan tertentu.
Ilmuwan itu memiliki karakteristik unik. Bisa jadi antara satu ilmuwan dengan ilmuwan yang lainnya memiliki karakteristik yang tidak sama. Orientasinya bisa jadi juga berbeda. Titik pokok aktivitasnya memang dunia ilmu, tetapi ilmu tersebut bisa digunakan sesuai dengan kepentingan ilmuwan.
Membahas mengenai ilmuwan, berikut kita akan membahas beberapa ilmuwan perempuan di dunia:
Ilmuwan Perempuan di Dunia

1. Maria Beasely
Ilmuwan perempuan yang berada diurutan pertama yaitu Maria Beasely. Suatu hari di tahun 1882, Maria Beasely melihat ke arah laut dan mengatakan: “Orang-orang harus berhenti meninggal di tengah bencana transportasi”. Ia pun menciptakan sekoci darurat yang bermanfaat menyelamatkan nyawa banyak orang.
2. Irène Joliot Curie
Ilmuwan perempuan selanjutnya yaitu Irene Joliot Curie. Irène Joliot Curie belajar fisika dan kimia di Universitas Paris selama Perang Dunia Pertama. Ketika masa itu berakhir, dia mulai bekerja sebagai asisten untuk ibunya di Paris Radio Institute, yang kemudian dikenal sebagai Curie Institute.
Penelitiannya di bidang fisika nuklir meliputi struktur atom, proyeksi nukleus yang mendasar untuk penemuan neutron, dan produksi artifisial unsur radioaktif. Curie memenangkan Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1935 bersama suaminya.
3. Ada Lovelace
Siapakah programmer komputer perempuan pertama di dunia? Jawabannya adalah Ada Lovelace. Perempuan kelahiran 10 Desember 1815 ini adalah ahli matematika yang brilian.
Pengaruh terbesarnya datang dari Charles Babbage, matematikawan Inggris yang juga dikenal sebagai “bapak komputer”. Mereka pertama kali bertemu pada Juni 1833 berkat Mary Somerville, teman bersama mereka.
Ada Lovelace menulis algoritma untuk Analytical Engine, dengan tujuan menghitung bilangan Bernoulli. Dilansir laman GoCertify, algoritma ciptaannya dianggap sebagai algoritma pertama yang secara khusus disesuaikan untuk implementasi di komputer.
4. Lise Meitner
Urutan ilmuwan perempuan selanjutnya yaitu Lise Meitner. Lise Meitner adalah seorang ahli fisika yang menyelidiki radioaktivitas. Dia adalah seorang profesor di Institut Kaiser Wilhelm dan Universitas Berlin dari tahun 1926 hingga 1933. Pada tahun 1938 dia harus meninggalkan Jerman karena dia seorang Yahudi. Hukum Nuremberg dari pemerintahan Nazi memaksanya untuk pergi, dan kemudian dia bergabung dengan staf Lembaga Penelitian Manne Siegbahn Institute di Stockholm.
Lise Meitner adalah bagian dari tim yang menemukan fisi nuklir, namun, hanya temannya Otto Hahn yang menerima penghargaan dan Hadiah Nobel dalam Kimia. Meskipun penemuan Meitner sangat penting, kreditnya tidak diketahui oleh sains sampai bertahun-tahun kemudian. Setelah itu, namanya baru diakui.
5. Elizabeth Anderson
Urutan ilmuwan perempuan yang kelima yakni Elizabeth Anderson. Elizabeth lahir dari keluarga berada, salah satu dari 12 anak dari seorang pebisnis sukses. Ia diharapkan menjadi ‘wanita seutuhnya’, langsung menikah setelah lulus sekolah. Namun, pertemuannya dengan Emily Davis, pejuang hak wanita, dan Elizabeth Garett, ahli fisika, menginspirasinya menjadi dokter.
Dilaporkan dari BBC, pada abad 19, dokter wanita jarang terdengar. Ia pun ditolak menuntut ilmu di berbagai sekolah medis. Namun Elizabeth pantang menyerah. Sembari menjadi murid sekolah perawat di Rumah Sakit Middlesex, ia menyelinap ke kuliah medis. Bahkan setelah dicekal dari kelas karena komplain dari seorang kolega.
Elizabeth pun berhasil mendapatkan kualifikasi Society of Apothecaries di tahun 1865. Bahkan membuat komunitas tersebut mencabut larangan mendaftarkan kaum wanita.
6. Chien-Shiung Wu
Mungkin, Anda belum mengenal Chien-Shiung Wu. Perempuan kelahiran 31 Mei 1912 ini adalah seorang ilmuwan perempuan atau fisikawan eksperimental yang dijuluki sebagai “Chinese Madame Curie”. Apa inovasinya sehingga dijuluki seperti itu?
Saat ia mengajar di Columbia University, ia mengembangkan proses pemisahan logam uranium menjadi isotop U-235 dan U-238 melalui difusi gas, ujar laman Atomic Heritage Foundation. Ia juga membantu dua rekannya memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1957.
Kontribusi lainnya adalah membantu mengidentifikasi penyebab Reaktor B di Hanford yang mati secara misterius. Ternyata, pemicunya adalah racun dari xenon-135. Dan bukunya yang berjudul Beta Decay yang terbit pada tahun 1965 masih dijadikan referensi standar bagi fisikawan nuklir.
7. Dr. Grace Murray Hopper
Ilmuwan perempuan terakhir yaitu Dr. Grace Murray Hopper. Dr. Grace Murray Hopper, laksamana muda di Angkatan Laut AS, juga seorang ilmuwan perempuan komputer yang menemukan COBOL, yakni program perangkat lunak komputer ramah pengguna pertama. Hopper diketahui merupakan orang pertama yang menemukan istilah “bug” untuk mendeskripsikan malfungsi pada sistem komputer.
Itulah beberapa deretan ilmuan perempuan di dunia yang berhasil kami rangkum untuk Anda kali ini, semoga bisa menginspirasi Anda khususnya kaum perempuan.