Ketika salah satu pasangan istri dan suami yang telah memiliki anak berselingkuh, justru anak lah yang paling tersakiti. Dia akan menganggap dirinya tidak berguna sebab tidak dapat memahami mengapa hal tersebut terjadi. Tentu masih banyak lagi dampak buruknya. Masihkah pasutri berani berselingkuh?
Womenpedia.id – Dalam potongan adegan trailer “Layangan Putus” episode 9 yang ditayangkan di WeTV, putri dari Kinan (Putri Marino) dan Aris (Reza Rahardian) bernama Raya (Graciella Abigail), Raya sempat menanyakan kepada Aris, mengapa dirinya dijemput oleh salah satu gurunya, Lydia. “Kenapa ada Mrs. Lydia, Pip?” tanyanya polos.
Masih menyisakan tanda tanya ketika di akhir trailer pada episode tersebut, Raya menuliskan dalam suratnya. “Dear Papip, I still love you so much,” tulis Raya. Ia juga menyatakan bahwa sang Ayah telah menyakiti Ibu dan dirinya. “How want to you know that when you hurt Mamim, you hurt me too,” ungkapnya.
Intuisi anak tidak dapat diremehkan, meski orangtua berulang kali mengatakan tidak terjadi apa-apa, bagaimana Kinan berusaha menutupi perselingkuhan Ayah Raya. Tetap saja, Raya merasa kehilangan Ayahnya. Bahkan, dalam episode-episode sebelumnya, meski Raya belum tahu itu apa, dia merasa Ayahnya hilang karena pulang larut malam hingga dirinya kehilangan momen bersama Ayah tercintanya.
Menengok dari “Layangan Putus” ini persoalan perselingkuhan ini menimbulkan banyak masalah. Begini 3 dampak buruk perselingkuhan bagi anak!
-
Merasa Ditinggalkan
Ketika mengetahui orangtuanya berselingkuh, anak merasa ditinggalkan karena kehilangan hubungan emosional yang dimiliki orangtua mereka. Padahal, mereka sangat membutuhan kehadiran secara fisik dan emosional.
-
Krisis Percaya
Bagi anak rumah adalah tempat yang nyaman untuk mendapatkan kasih sayang. Namun, semuanya telah berubah ketika salah satu orangtuanya berselingkuh.
Penulis buku perselingkuhan sekaligus psikologis klinis, Ana Nogales, menyebutkan bahwa ketika anak menemukan orangtuanya berselingkuh, maka mereka beranggapan bahwa orang yang mereka cintai dapat berbohong dan menyakiti mereka.
Dikhawatirkan di masa depannya, anak-anak akan meniru pernikahan orangtua yang tidak langgeng atau mempermainkan komitmen.
Ketika mendapati orangtua selingkuh, biasanya anak jadi sulit percaya pada orang lain. Mereka akan beranggapan bahwa orang yang mereka cintai bisa berbohong atau menyakiti mereka.
-
Mudah Cemas Hingga Depresi
Menurut para ahli, anak-anak yang mendapati salah satu orangtuanya berselingkuh menganggap bahwa kedekatan emosional terbagi dengan pihak lain di luar keluarganya. Akibatnya, anak-anak menjadi cemas atau takut. Mereka merasa dirinya ditolak dan merasa diri mereka melakukan sesuatu yang salah, dikutip dari New York Times.
Jika orangtua selingkuh dan menyuruh anaknya ikut merahasiakan perbuatan tersebut, anak Anda bisa mengalami beban mental yang luar biasa. Rasa bersalah, tekanan dari orangtua yang beselingkuh, dan rasa mengkhianati keluarga bisa membuat depresi serta kecemasan pada diri anak.
-
Ketika Dewasa Cenderung Berselingkuh
Masih dari New York Times, Selain itu, para ahli juga menemukan bahwa anak-anak akan berlaku hal yang sama, yakni berselingkuh ketika mereka menikah.
Anak yang mengetahui perselingkuhan orangtuanya menilai pernikahan bukanlah sesuatu yang sakral. Bahkan, berpikir bahwa kesetiaan itu bukan hal penting. Sebab, mereka bingung memahami makna mencintai seseorang, kesetiaan, dan pernikahan itu sendiri.
Diperkirakan sekitar 25 persen sampai 70 persen pandai menyembunyikan perselingkuhan dan konflik mereka di depan anak-anak. Namun, dikutip dari Huffington Post, terdapat ada sekitar satu juta anak yang orangtuanya bercerai setiap tahun. Salah satu faktor utama perpisahan pasangan istri dan suami adalah akibat perselingkuhan.
Rupanya, orangtua yang selingkuh dapat menyebabkan anak mengalami marah, gelisah, hingga malu dengan orang disekelilingnya karena orangtua berpisah. Anak juga sulit membangun kepercayaan dan cinta terhadap seseorang untuk hidup di masa depannya.
Lantas, apa yang harus dilakukan orangtua ketika anak mengetahui perselingkuhan orangtuanya?
-
Berilah mereka perhatian agar anak-anak bukanlah penyebab perselingkuhan
-
Bila ada pertengkaran akibat perselingkuhan, masing-masing oasangan saling meminta maaf untuk kebaikan anak.
-
Beri waktu dan ruang bagi anak untuk mengelola emosi untuk dapat memaafkan orangtuanya.
-
Kunci utama: tetap beri kasih sayang, perhatian, dan pendampingan bagi anak.